ARJB Kritisi Iklim Demokrasi yang Carut Marut

- 17 Maret 2024, 16:11 WIB
Stevi S Wibowo.
Stevi S Wibowo. /Foto : Chaidir

Dimulai dengan pencalonan Gibran Rakabuming Raka yang cacat Konstitusi, KPU cacat etik karena meloloskan Gibran sebagai cawapres, operasi senyap dengan model pengerahan segenap perangkat aparatur negara untuk memenangkan Paslon 02, operasi Bansos yang ugal ugalan hingga menelan biaya anggaran Rp 496,8 triliun hingga carut marut rekapitulasi suara hasil guick count, metode hitungan Sirekap versus hasil Real Count, dugaan penggelembungan suara, sikap KPU yang tertutup hingga sikap Bawaslu yang melempem bagaikan kerupuk basi.

Mengutip Ekonom Senior UI Faisal Basri, berdasarkan data V-Dem Democracy Index 2024, indeks demokrasi Indonesia merosot turun signifikan, dari posisi 79 ke 87 atau berada di peringkat yang lebih rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste.

Baca Juga: Kaum Difabel Harus Punya Kesabaran dan Semangat yang Luar Biasa

Index Demokrasi terbaik Indonesia pernah di urutan 63 tetapi 10 tahun rezim Jokowi berkuasa turun menjadi peringkat 87, skornya terbaik 0,53 dan saat ini skornya 0,36. Artinya, dibawah rezim kekuasaan Jokowi demokrasi sebagai sarana Daulat Rakyat secara tatanan negara dan iklimnya terjun bebas hampir ke Titik Nol.

Oleh karena itu, adanya Udar Gagasan dalam Forum Ngenteni Bukoposo ini dimaksudkan untuk mencari ide atau gagasan untuk menghentikan rezim Jokowi yang tanpa etika menggunakan bahasa kekuasaannya meruntuhkan alam Demokrasi Indonesia. ***

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x