ARJB Kritisi Iklim Demokrasi yang Carut Marut

- 17 Maret 2024, 16:11 WIB
Stevi S Wibowo.
Stevi S Wibowo. /Foto : Chaidir

DESK DIY - Prihatin dengan kondisi ketatanegaraan dan situasi kebatinan masyarakat Indonesia pasca Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif, Aliansi Rakyat Jogja Bersatu (ARJB) yang merupakan kumpulan organ relawan Paslon 03 se-Yogyakarta menggelar diskusi terbatas untuk mengkritisi iklim Demokrasi yang tengah carut marut.

Diskusi terbatas dibungkus dengan nama Forum Ngenteni Bukoposo (Ngabuburit/Menunggu Waktu Berbuka Puasa) ini mengambil topik "Udar Gagasan, Agenda Kritis Pasca Pemilu 2024, Ke Mana Demokrasi Kita ?"

Forum Ngenteni Bukoposo (FNB) ini sekaligus sarana buka puasa bersama dengan mengundang para relawan dan aktivis Pro Demokrasi Yogyakarta. "Di FNB ini kami tidak hanya mengundang relawan Paslon 03 tapi juga mengundang teman-teman relawan dari Paslon 01," ujar Stevic S Wibowo selaku Koordinator FNB saat ditemui awak media (17/3/2024).

Baca Juga: Perlu Penyusunan Omnibuslaw untuk Akselerasi Tata Kelola Wakaf

"Ke depannya FNB ini menjadi forum sinergi antar organ relawan 01 dan 03 dan melebur menjadi satu kesatuan rakyat Yogyakarta dalam melawan rezim tiran yang telah me-downgrade tatanan Demokrasi Indonesia hampir ke titik nadir," ucap Stevi menambahkan.

Pemantik diskusi adalah Ir KPH Adipati Bagas Pujilaksono W MT Lic Eng PhD. Sebagai penanggap adalah dan Teguh L Tekalepta (Ketua Cabang GMKI Yogyakarta) dan A Rahmayani (aktivis Lingkungan dan Pemberdayaan). Diskusi dipandu oleh Yoyock Suryo aktivis Gugus 98.

Udar Gagasan FNB mengundang 50 peserta yang terdiri dari perwakilan organ relawan Paslon 01 dan Paslon 03, pegiat sosial dan para mantan aktivis mahasiswa 98 Yogyakarta. Acara Forum Ngenteni Bukoposo berlangsung di Ndalem Soerjogoeritnan, Jalan Siliran Lor, Panembahan Yogyakarta.

Baca Juga: Mempererat Silaturahmi Melalui Buka Puasa Bersama

Mengulik tema Agenda Kritis Pasca Pemilu 2024, Ke Mana Demokrasi Kita ? ARJB berpandangan bahwa pangkal permasalahan demokrasi Indonesia carut marut adalah akibat Jokowi tidak netral dalam mengawal Pemilu 2024 yang diharapkan berlangsung Jurdil. Alih-alih Jurdil, Jokowi justru dengan sadar melibatkan diri dan dengan kekuasaannya cawe-cawe ikut mendukung Paslon 02.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x