Network
DESK DIY - Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan kepercayaan kepada nasabah bank, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) membuka Kantor Perwakilan LPS II yang berlokasi di Surabaya.
Peresmian kantor LPS di Surabaya, Kamis (30 Mei 2024), dilakukan oleh Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa bersama dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono.
Turut hadir dalam peresmian tersebut Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS Lana Soelistianingsih dan Anggota Dewan Komisioner Bidang Program Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank Didik Madiyono serta Anggota DPR RI Komisi XI Indah Kurnia, Anggota DPR Komisi XI Charles Meikyansyah, dan Konsul Kehormatan Filipina di Surabaya Edy Surohadi.
Baca Juga: Tempe, Sejarah dan Budaya Tempe di Indonesia
Dalam sambutannya Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa pemilihan Surabaya sebagai salah satu lokasi kantor perwakilan LPS didasari pertimbangan bahwa Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan transaksi bisnis yang tinggi.
Purbaya juga mengatakan bahwa Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu pusat ekonomi di Indonesia. Hal ini terlihat dari porsi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur terhadap PDB Indonesia pada Triwulan I-2024 yaitu sebesar 14,45%1. Pada Triwulan I-2024, pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur mencapai 4,81% YoY. Sementara itu dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), per April 2024 DPK perbankan Provinsi Jawa Timur mencapai Rp755,61 triliun, atau setara 8,73% terhadap total DPK nasional. Per April 2024, DPK Jawa Timur tumbuh 8,05% YoY.
Melalui sambutannya, Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono mengatakan, pada hari ini adalah hari yang bersejarah dimana Kantor Perwakilan LPS II Surabaya akhirnya diresmikan, Pj. Gubernur pun atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengucapkan selamat dan sukses.
Baca Juga: Budaya Tempe Diajukan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO
“Pada akhirnya LPS bisa lebih dekat untuk melayani wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur."
