Potensi Pergerakan Masyarakat Selama Lebaran 2024 Mencapai 193,6 juta Orang

- 12 Maret 2024, 16:15 WIB
Hasil survei menunjukkan adanya tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat.
Hasil survei menunjukkan adanya tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat. /Foto : Jasa Marga

DESK DIY - Pergerakan masyarakat secara nasional selama masa Lebaran 2024 berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.

Angka tersebut muncul atas hasil survei
Badan Kebijakan Transportasi, Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta para pakar dan akademisi di bidang transportasi tentang potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 (Idul Fitri 1445 H).

Hasil survei itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Selasa 12 Maret 2024 di Jakarta. "Hasil survei menunjukkan adanya tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat," kata Menhub.

Baca Juga: PKB dan Partai Golkar Jagokan Abdul Halim Muslih Maju Kembali di Pilbup 2024

Angka 71,7 persen, menurut Menhub, meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang. Hasil survei ini telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo dan telah diinformasikan kepada pemangku kepentingan (stakeholder) terkait seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah, Korlantas Polri, BUMN dan swasta.

"Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama Instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta," kata Budi Karya.

Menhub menyampaikan pemerintah akan memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang mengakibatkan kepadatan di simpul dan di ruas jalan melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.

Baca Juga: Alasan Membayar Fidyah, Hukum dan Hikmahnya

"Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," lanjut Menhub.

Halaman:

Editor: Chaidir

Sumber: Kemenhub


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x