Network
DESK DIY - Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) memperkirakan akan terjadi peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Dalam siaran persnya, Minggu 11 Januari 2024, Area Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional JBT, Brasto Galih Nugroho mengatakan perantau akan kembali ke kampung halaman untuk menggunakan hak pilihnya. Mengantisipasi lonjakan konsumsi, Pertamina Patra Niaga JBT melakukan pengecekan distribusi untuk memastikan kebutuhan konsumen terpenuhi.
"Diprediksi akan memberikan kontribusi kenaikan konsumsi BBM 4 persen untuk produk gasoline dan 3 persen untuk produk gas oil dari rata rata konsumsi harian normal," kata Brasco.
Menurutnya rata-rata konsumsi harian normal di wilayah Jawa Tengah dan DIY adalah 12.789 kilo liter (kl) per hari untuk BBM gasoline (Pertalite dan Pertamax Series) dan 19.455 kl per hari untuk BBM gasoil (Biosolar dan Dex Series).
Sementara untuk LPG di hari libur Pemilu 2024 diperkirakan konsumsinya akan meningkat sekitar 1,1% di wilayah Jateng dan DIY. Dari konsumsi harian normal 4.667 metrik ton (mt) per hari menjadi 4.718 mt per hari.
"Pertamina terus memastikan dan melakukan monitoring secara rutin agar pasokan serta distribusi BBM dan LPG dalam kondisi aman dan tercukupi," jelasnya.
Antisipasi telah dilakukan untuk beberapa wilayah yang diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan. Di antaranya dengan menyiagakan build up stock selama Pemilu dengan waktu operasional yang diperpanjang dengan menugaskan SPBU, Agen dan Pangkalan LPG siaga 24 jam di titik-titik yang telah ditunjuk oleh Pertamina.
Pertamina Patra Niaga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian dan Pemantauan Kelancaran Penyaluran BBM dan LPG masa Pemilu 2024 sejak 5-18 Februari 2024.
Berdasarkan update per 10 Februari 2024 stok BBM dan LPG dinyatakan aman. Di terminal atau Depot Jawa Tengah dan DIY, produk gasoline memiliki ketahanan stok di atas 20 hari, produk gas oil di atas 6 hari, dan LPG di atas 5 hari. Ini belum termasuk ketahanan stok di kapal, kilang, dan pipa sehingga apabila dijumlah angkanya akan lebih tinggi.
