Network
DESK DIY - Pengamat Energi dan Kelistrikan Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Tumiran, M.Eng, baru-baru ini berbicara di acara Energy Transition Conference & Exhibition 2023. Dia mengungkapkan visi ambisius program bauran energi 23% pada tahun 2025, yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan menggalakkan industri energi terbarukan.
Menurut Prof. Tumiran, fokus utama adalah bagaimana sektor energi dapat berperan penting dalam menggerakkan ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan kerja baru, mendukung industri-industri baru, dan melibatkan generasi muda dalam energi terbarukan. Dia menekankan bahwa tujuan sebenarnya adalah memberdayakan sektor energi untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional.
Namun, ada sejumlah tantangan yang harus diatasi dalam mencapai program transisi energi ini. Salah satu hambatannya adalah kekurangan dukungan dalam riset energi terbarukan, yang seharusnya diambil dari pendapatan energi fosil sesuai dengan peraturan Undang-Undang Energi. Sayangnya, peraturan ini tampaknya terlupakan dan belum diatur dengan baik melalui Peraturan Pemerintah (PP).
EnergiBaca Juga: ETCE 2023 Upaya Kolaborasi Mewujudkan Transisi Energi Menuju Net Zero Emission
Prof. Tumiran juga mengingatkan bahwa dia pernah mengusulkan kepada Menristekdikti untuk menangani masalah ini, namun tampaknya proposal ini terlupakan. Hal ini mencerminkan bagaimana terkadang kita terlalu terfokus pada euforia global tanpa memperhatikan kewajiban yang harus kita penuhi di tingkat nasional.***
