Network
DESK DIY -- Kehadiran media sosial di era digital memiliki banyak manfaat positif bagi program Gerakan Sekolah Adiwiyata. Media sosial merupakan Primadona bagi sekolah-sekolah untuk menyukseskan program Adiwiyata.
Peran media sosial seperti Facebook, Tiktok, Youtube, Twitter, Instagram, dan portal atau website menempati peringkat pertama sebagai media yang paling banyak digunakan masyarakat dalam mencari, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi.
Dari hasil survei terkait masyarakat yang mencari atau mendapatkan informasi, ternyata peringkat media sosial menempatai posisi tertinggi yaitu lebih 70 persen. Peringkat di bawahnya yaitu televisi, berita online, situs resmi pemerintah, media cetak, dan radio. Hanya sebagian kecil masyarakat tidak mengakses informasi.
Baca Juga: Sekolah Adiwiyata Tumbuhkan Individu yang Siap Berkontribusi Atasi Tantangan Lingkungan Global
Menurut laporan survei Status Literasi Digital 2021 yang disusun Katadata Insight Center (KIC) bersama Kementerian Kominfo, masyarakat Indonesia mendapatkan informasi dari media sosial 73% (2021) dan 76% (2020). Kemudian televisi 59,7% (2021) dan 59,5% (2020), berita online 26,7% (2021) dan 25,2 (2020).
Peringkat di bawahnya situs resmi pemerintah 13,9% (2021) dan 14% (2020), media cetak 4% (2021) dan 9,7%, radio 4% (2021) dan 2,6%. Sedangkan masyarakat yang tidak mengakses informasi 1,2% (2021) dan 1,6% (2020).
Dari hasil survei tersebut terlihat jelas bahwa media sosial menjadi primadona di masyarakat pada era digital saat ini.
Baca Juga: 33 Sekolah dan Madrasah Bersaing Meraih Predikat Sekolah Adiwiyata Terbaik 2023 Tingkat DIY
