Para Petinggi NU dan Muhammadiyah Bertemu Bahas Isu Strategis

- 25 Mei 2023, 22:15 WIB
Para pimpinan PBNU dan PP Muhammadiyah bertemu di kantor PBNU.
Para pimpinan PBNU dan PP Muhammadiyah bertemu di kantor PBNU. /Foto : muhammadiyah.or.id

Untuk itu, kepemimpinan moral sebagai istilah yang disepakati. Supaya bisa mengarahkan kontestasi, sehingga siapapun nanti yang terpilih sudah mengetahui baik maupun buruk — benar atau salah, serta benar dan salah dalam berpolitik. Dengan seperti itu, diharapkan Pemilu dan hasilnya tidak transaksional.

Muhammadiyah dengan NU, kata Haedar, sebagai organisasi nonpolitik praktis memiliki panggilan moral untuk hadir dengan tanpa merasa paling benar sendiri. Terkait itu, kedua organisasi masyarakat berbasis agama ini bisa menjadi wasit moral dalam kontestasi politik di negeri ini.

Pengembangan kerja bersama antara Muhammadiyah dengan NU yang kedua adalah mendorong terciptanya ekonomi yang berkeadilan. Di samping politik yang adil dan lain sebagainya. Ekonomi berkeadilan, imbuhnya, sebagai usaha untuk membebaskan, memberdayakan dan memajukan, sekaligus menyejahterakan umat.

Baca Juga: Menteri Bahlil Ungkap Investasi di IKN

“Itu juga harus menjadi concern juga dalam kontestasi politik ke depan. Agar tidak sekedar bagi-bagi kekuasaan, tapi yang paling penting ini Indonesia dengan rakyatnya yang 250 juta itu mau diapakan, agar lebih sejahtera. Karena saya pikir elitnya sudah lebih sejahtera,” kata Haedar dikutip dari laman muhammadiyah.or.id

Guru Besar Sosiologi ini menekankan, supaya kesejahteraan tidak hanya berada pada lingkaran elit, tetapi juga harus dirasakan oleh seluruh rakyat. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi fokus untuk segera direalisasikan.

Selanjutnya, pengembangan kerja bersama antara Muhammadiyah dengan NU yang ketiga sebagai gerakan keagamaan akan terus berkomitmen memandu umat agar menjadi cerdas, damai, bersatu dalam keragaman dan semakin maju kehidupannya. Muhammadiyah dan NU berada digaris terdepan dalam usaha memandu umat.

Baca Juga: Kisah Ilmu Hikmah Sunan Kalijaga dan Orong-Orong

Haedar memandang, antara Muhammadiyah dengan NU ini bagaikan dua sayap yang menerbangkan keislaman dan keindonesiaan. Pasalnya, alih-alih perbedaan yang tajam justru antara Muhammadiyah dengan NU ditemukan begitu banyak kesamaan.

“Kita ini di bolak-balik ya Islam. Maka dari itu kita terus mengelorakan Islam yg damai, mencerahkan dan memajukan,” ujar Haedar.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x