DIY Raih Sertifikat 44 Warisan Budaya Takbenda, Tonggak Penting Lindungi Kekayaan Budaya

- 23 Mei 2023, 16:37 WIB
Seni tari di Keraton Yogyakarta merupakan Warisan Budaya Takbenda yang harus dilestarikan.
Seni tari di Keraton Yogyakarta merupakan Warisan Budaya Takbenda yang harus dilestarikan. /Foto: instagram @kratonjogja

DESK DIY -- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menerima 44 sertifikat Warisan Budaya Takbenda (WBTb) terbaru dalam dua tahun terakhir.

Sertifikat WBTb ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI. Penetapan diikuti penyerahan sertifikat WBTb merupakan tonggak penting dalam upaya melindungi dan menghargai kekayaan budaya yang dimiliki bangsa.

Sertifikat penetapan ini tidak hanya menjadi pengakuan formal atas pentingnya WBTb, tetapi sekaligus menjadi komitmen bersama melestarikan dan mewariskannya kepada generasi mendatang.

Baca Juga: Sri Sultan Minta Walikota Yogyakarta dan Bupati Kulonprogo Jaga Kondusivitas Pemilu

Hal itu disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Pembukaan Perayaan WBTb DIY 2023 dan Pemberian Sertifikat WBTb Bupati/Walikota se-DIY, Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di Gedhong Pracimasana Kepatihan, Selasa (23 Mei 2023).

Penetapan ini mampu memberikan perlindungan hukum dan perhatian yang layak bagi warisan yang tak ternilai ini. Selain itu menegaskan kekayaan budaya bangsa harus dilestarikan, dihormati dan dirawat dengan penuh rasa tanggung jawab.

"Saya ucapkan selamat kepada Bupati/Walikota se-DIY, Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman yang telah menerima sertifikat penetapan WBTb. Saya pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi seperti peneliti, ahli dan pelaku budaya yang dengan penuh semangat berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka. Terima kasih juga kepada masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam pengidentifikasian dan perlindungan warisan ini," kata Sri Sultan, dikutip dari portal Pemda DIY.

Baca Juga: Gibran Tetap Tegak Lurus dengan Kebijakan Ketua Umum PDIP Berkaitan Pilpres 2024

Sri Sultan mengatakan penetapan dan penyerahan sertifikat ini menjadi awal dari sebuah komitmen yang lebih dalam dan tugas yang lebih berat. Dengan sertifikat ini datanglah tanggung jawab bagi semua pihak untuk menjadi pelindung dan pembawa warisan ini ke depan. Pentingnya WBTb bukanlah terletak pada manifestasi budaya itu sendiri, melainkan kekayaan pengetahuan dan keterampilan yang ditularkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

"Proses regenerasi pengetahuan merupakan modal penting bagi pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Semoga dengan adanya sertifikat penetapan WBTb dapat memotivasi kita semua untuk menindaklanjutinya dengan aksi-aksi nyata sebagai bentuk tanggung jawab dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan Indonesia," ungkap Raja Keraton Yogyakarta ini.

WBTb merujuk pada warisan kolektif yang hidup dan terus berkembang dalam masyarakat. Hal tersebut meliputi tradisi atau ekspresi hidup seperti tradisi lisan, seni pertunjukan, praktik-praktik sosial, ritual, perayaan, pengetahuan dan praktik mengenai alam dan semesta.

Baca Juga: Pesona Bantul Muslim Fashion Show 2023 untuk Kota Kreatif Dunia

"Warisan ini menjadi cermin identitas kita, menghubungkan kita dengan akar sejarah yang mendalam dam membentuk jati diri kita sebagai bangsa," tegas Sri Sultan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, tahun 2023 menjadi tahun yang istimewa. Sebab pada tahun ini penetapan WBTb telah mencapai 10 tahun atau satu dasawarsa berjalan sejak 2013 hingga 2022. Tahun 2023 menjadi momentum yang baik bagi DIY untuk terus melakukan evaluasi baik dalam hal pengusulan penetapan WBTb maupun pada tataran aksi-aksi tindak lanjut dalam hal pemeliharaan dan pengembangan WBTb.

Dijelaskan, penyelenggaraan perayaan WBTb 2023 dimulai dengan penyerahan 21 sertifikat WBTb tahun penetapan 2022 berikut dengan Daftar Penetapan WBTb dimulai sejak 2013-2022 dengan total sebanyak 155 karya budaya.

Baca Juga: Desta dan Natasha Rizki Bertemu di Pelaminan Enzy Storia

Penetapan WBTb ini terbagi dalam Keraton Yogyakarta sebanyak 27 karya budaya, Kadipaten Pakualaman 8 karya budaya, Warisan Budaya bersama milik DIY 31 karya budaya, Kabupaten Kulonprogo 15 karya budaya, Kabupaten Sleman 21 karya budaya, Kabupaten Bantul 20 karya budaya, dan Kota Yogyakarta 16 karya budaya.

Disbud DIY telah menyiapkan usulan regulasi khusus yang akan mengatur pola-pola pelestarian dan pembinaan tersebut, yang nantinya bersama-sama dengan Keraton Yogyakarta Kadipaten Pakualaman, Bupati, Walikota se-DIY yang hadir terus memperhatikan sekaligus mendukung hingga tingkat komunitas, paguyuban maupun di tingkat desa terkait upaya regenerasi yang menjamin kelestarian dan keberlangsungan masing-masing karya budaya tersebut.

Rangkaian agenda Perayaan WBTb 2023 akan dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan pelibatan masyarakat dan pelaku budaya secara luas dalam agenda Ajur Ajer #1 Jejamuan Perayaan WBTb yang digelar selama tiga hari tiga malam pada 24 hingga 26 Mei 2023 di Kampoeng Mataraman Jl Ringroad Selatan Nomor 93 Yogyakarta.

"Dalam hal ini, kami mengundang dua kurator acara yaitu Mikke Susanto dan Ong Hari Wahyu." ucap Dian.

Baca Juga: Pemda DIY – Universitas Sogang Korea Selatan Optimalkan Kerjasama Sains Dan Teknologi

Tim Kurator Perayaan WBTb DIY 2023 Mikke Susanto dan Hari Ong Wahyu menambahkan, Ajur Ajer #1 Jejamuan sangat prospektif sebagai bentuk perayaan dengan ruang lingkup yang khusus maupun umum. Secara khusus pada aspek warisan budaya agar bisa terus dinikmati dan diketahui seluruh lapisan penjuru dunia.

Secara umum pada aspek pemanfaatan warisan sebagai materi dalam persaingan budaya global. Karena itu, perayaan ini menuntaskan sejumlah tugas preservasi dan konservasi warisan budaya lokal yang tidak hanya dikerjakan Disbud DIY, tetapi juga masyarakat pada umumnya. Di samping itu, juga untuk menggali berbagai kemungkinan pengelolaannya di masa depan.

" Melalui fasilitasi dukungan Danais melalui Disbud DIY diharapkan Ajur-ajer berkembang sebagai inisiatif masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan WBTb sebagai aset budaya. Tentu peluangnya sangat besar, terutama terkait pada aspek kemandirian sosial, budaya dan ekonomi masyarakat. Ajur-ajer juga diharapkan menjadi ruang bersama, berkelanjutan untuk mentransformasi kandungan nilai serta pemicu lahirnya karya-karya budaya terbarukan tanpa meninggalkan yang telah diwariskan," terangnya.

Baca Juga: Yogyakarta Terpilih Jadi Tuan Rumah ASEAN Committee on Women

Terdapat sebanyak 21 karya budaya asal DIY pada 2022 yang mendapatkan penganugerahan WBTb 2023 yaitu milik Keraton Yogyakarta yang keseluruhan domain seni pertunjukan yakni Bedhaya Sapta, Beksan Sekar Madura, Srimpi Muncar dan Beksan Panji Sekar. Untuk milik Puro Pakualaman yaitu Babad Pakualaman domain tradisi dan ekspresi lisan.

Dari DIY berupa Sayur Lodeh, Jamu Yogyakarta dan Bir Jawa dengan domain kemahiran dan kerajinan tradisional ditambah Aksara Jawa Yogyakarta dengan domain tradisi dan ekspresi lisan.

Berikutnya karya budaya dari Bantul berupa Karangan yang masuk domain pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam semesta serta Pisungsung Jaladri domain upacara adat, ritus, upacara tradisional. Dari Sleman yakni upacara adat Pager Bumi Rebo Pungkasan domain upacara adat, ritus, upacara tradisional dan kesenian Antup domain seni pertunjukan.

Baca Juga: Akademisi Jogja Serukan Pemilu yang Bersih dan bermartabat

Selanjutnya karya budaya dari Kabupaten Kulonprogo domain tradisi dan ekspresi adalah Gobak Sodor Yogyakarta. Kota Yogyakarta dengan seluruh karya WBTb domain kemahiran dan kerajinan tradisional yaitu Jadah Manten, Legomoro, Sangga Buwana, Kembang Waru dan Yangko Yogyakarta. Tari Wayang Topeng Duwet domain seni pertunjukan dan Gerit-Gerit Lancung domain tradisi dan ekspresi lisan dari Kabupaten Gunungkidul. ***

Editor: Chaidir

Sumber: Humas Pemda DIY


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x