MARHABAN RAMADLAN
Ujung Sya'ban menutup pintu
Bulan tsabit Ramadlan menemukan Hilalnya
Puasa menyapaku dengan kemesraan kasihnya
Lapar-dahaga yang sudah kukenal sejak lama
Kembali hadir di rumah sajakku
Bersama keindahan iman
Mengamini rintih doaku
Mengamankan hati dari kejahatan nafsu
Ini bukan kali pertama Ramadlan menyapa
Tapi getar di kalbu selalu baru mengharu-biru
Dan bersamanya
Nikmatnya melebihi bulan madu
Baca Juga: Kicak, Makanan Khas Ramadhan yang Dicari Pengunjung Pasar Sore Kauman
Kubersihkan kembali imanku
Sesudah 11 bulan bertabur debu
Iman yang kian karatan
Sebab tak tahu malu dikepung nafsu dan ratap senyap yatim-piatu
Marhaban wahai Ramadlan
Sudilah engkau memaafkanku
Manusia yang lalai terhadap sesama
Manusia yang tak pernah _tapabrata_ dalam hidup yang penuh benalu
Ijinkan aku kembali belajar puasa
Bukan soal berhenti makan dan minum saja
Tapi berhenti melukai sesama
Berhenti menyakiti tetangga
Berhenti menaburkan fitnah dan ghibah pada siapa pun juga