Oleh: Gus Nas Jogja
DESK DIY - Banjir yang melanda beberapa wilayah di Jawa Tengah seperti Semarang, Demak, Kudus dan Pati pada awal tahun 2024 ini membawa dampak signifikan pada sektor pertanian dan ketahanan pangan. Bencana ini mengakibatkan kerusakan parah pada lahan pertanian, tanaman padi, dan infrastruktur irigasi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya food lost dan kerawanan pangan di wilayah yang terkena dampak.
Food lost atau kehilangan pangan mengacu pada berkurangnya jumlah pangan yang tersedia untuk konsumsi manusia akibat berbagai faktor, salah satunya adalah bencana alam seperti banjir. Banjir di Jawa Tengah telah menyebabkan kerusakan pada tanaman padi dan infrastruktur pertanian, sehingga mengakibatkan penurunan produksi pangan.
Penurunan produksi pangan ini, dikombinasikan dengan kerusakan infrastruktur dan akses yang terhambat akibat banjir, dapat meningkatkan risiko kerawanan pangan. Kerawanan pangan didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang tidak memiliki akses fisik dan ekonomi yang berkelanjutan terhadap pangan yang aman, bergizi, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan diet dan preferensi makanannya untuk hidup sehat dan aktif.
Baca Juga: Brantas Abipraya Mewujudkan Konsep 'Future Smart Forest City' di IKN
Berikut adalah beberapa dampak banjir di Jawa Tengah yang terkait dengan food lost dan kerawanan pangan, seperti:
Dampak terhadap food lost, yaitu kerusakan tanaman padi dan ladang pertanian, hilangnya hasil panen, gangguan pada rantai pasokan pangan yang berdampak pada kenaikan harga pangan
Dampak terhadap kerawanan pangan meliputi penurunan akses terhadap pangan, kekurangan gizi, peningkatan kerentanan terhadap penyakit dan berujung kemiskinan
Lanskap Bencana dalam Perspektif Pangan