Mengenal Puasa Dalam Ajaran Berbagai Agama

- 12 Maret 2024, 06:11 WIB
Berbagai agama mengajarkan puasa.
Berbagai agama mengajarkan puasa. /Ilustrasi : istimewa

DESK DIY - "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa" (Surah Al-Baqarah 183)

Sebelum Islam, praktik puasa telah ada dalam berbagai bentuk di berbagai budaya dan agama. Dalam konteks Arab sebelum Islam, puasa sudah dikenal di kalangan suku-suku Arab, meskipun dalam bentuk yang berbeda dari puasa dalam Islam. Misalnya, suku-suku Arab kadang-kadang melakukan puasa sebagai bentuk penyucian diri atau ritual keagamaan.

Selain itu, dalam tradisi Yahudi dan Kristen, ada praktik puasa yang berbeda-beda seperti puasa Yom Kippur dalam agama Yahudi atau puasa selama musim Prapaskah dalam agama Kristen. Ini menunjukkan bahwa puasa bukanlah praktik eksklusif Islam, tetapi merupakan fenomena yang tersebar luas dalam berbagai agama dan budaya sebelum kedatangan Islam.

PuasaBaca Juga: Doa Niat Puasa Ramadan: Pengertian dan Artinya

Tujuan Puasa

Tujuan puasa dapat bervariasi tergantung pada agama dan budaya yang melaksanakannya. Secara umum, tujuan puasa adalah untuk mencapai penyucian diri, pengendalian diri, refleksi spiritual, dan mendekatkan diri kepada Tuhan atau pencipta dalam agama yang bersangkutan. Puasa juga dapat menjadi cara untuk mengingatkan diri sendiri tentang penderitaan orang lain yang kurang beruntung dan membangun empati serta solidaritas sosial. Selain itu, dalam beberapa tradisi, puasa juga dianggap sebagai cara untuk membersihkan tubuh dan memperbaiki kesehatan secara fisik dan mental.

Puasa Kaum Majusi

Kaum Majusi, juga dikenal sebagai Zoroastrianisme, memiliki praktik puasa yang disebut "Utsu" atau "Roza". Puasa dalam kepercayaan Majusi biasanya terkait dengan ritual penyucian dan spiritualitas. Tujuan puasa dalam kepercayaan Majusi dapat mencakup penyucian diri dari dosa, pengendalian diri, meningkatkan spiritualitas, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Puasa juga dapat menjadi cara untuk menghormati nilai-nilai kesucian dan kebenaran yang diperjuangkan dalam kepercayaan Zoroastrianisme.

Zoroastrianisme, juga dikenal sebagai Mazdayasna, adalah agama kuno yang berasal dari Persia kuno, yang sekarang merupakan bagian dari Iran. Agama ini didirikan oleh Zoroaster (Zarathustra dalam bahasa Persia), seorang filsuf dan pemimpin spiritual pada sekitar abad ke-6 atau ke-7 SM. Zoroastrianisme adalah salah satu agama tertua yang masih ada hingga saat ini.

Pengajaran utama Zoroastrianisme terdapat dalam kitab suci mereka, yang disebut Avesta. Agama ini menekankan dualitas antara kebaikan (Ahura Mazda) dan kejahatan (Angra Mainyu atau Ahriman), serta kebebasan manusia dalam memilih antara keduanya. Zoroastrianisme mengajarkan nilai-nilai seperti kebenaran, keadilan, moralitas, dan pengabdian kepada Tuhan.

Baca Juga: Jamaah Aolia Gunungkidul Hari Ini Puasa, Pengasuh Imbau Umat Islam Menghormati

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x