Dinas Lingkungan Hidup Harus Antisipasi Penumpukan Sampah Selama Masa Mudik Lebaran

- 29 Maret 2024, 10:10 WIB
Tumpukan (timbulan) sampah yang menjadi persoalan di DIY.
Tumpukan (timbulan) sampah yang menjadi persoalan di DIY. /Foto : Chaidir

 

DESK DIY – Pengelolaan sampah yang dihasilkan selama masa mudik Lebaran berlangsung perlu diantisipasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DIY dan DLH Kabupaten/Kota agar sampah tidak menumpuk di bak penampungan atau berserakan di area ruang publik.

"Belum lagi sampah dan limbah dari industri perhotelan dan restoran. Jangan sampai ruang publik yang menjadi kumuh karena sampah,” kata Peneliti Pusat Studi Pariwisata (Puspar) Universitas Gadjah Mada, Destha Titi Raharjana, dalam Sekolah Wartawan yang bertajuk Fenomena Mudik dan dampak bagi Sektor Pariwisata, Kamis (28/3/2024), di ruang Fortakgama UGM.

Terjadinya penumpukan sampah tersebut terkait dengan fenomena wisata saat libur Lebaran yang dipastikan akan menjadi persoalan karena jumlah wisatawan akan meningkat di DIY.

Diakui Destha bahwa tradisi mudik mampu memberikan dampak multiplier effect bagi perekonomian yang menjadi daerah tujuan mudik. Termasuk wisata di Jogja. Sebab setiap pemudik adalah wisatawan yang akan berkesempatan mengunjungi destinasi wisata dan membelanjakan uangnya sepanjang perjalanan sehingga membangkitkan kegiatan usaha UMKM.

Baca Juga: JNE Berikan Hemat Ongkir di Land Of Beauty 2024

“Kegiatan mudik lebaran bisa meningkatkan sektor pariwisata. Selain tujuannya pulang kembali ke kampung halaman, para pemudik yang berkesempatan melihat daya tarik wisata sehingga bisa menambah pendapatan masyarakat sekitar,” kata Destha.

Selain menambah pendapatan asli daerah lewat tiket masuk wisata dan parkir, arus mudik juga dapat meningkatkan belanja masyarakat dan konsumsi rumah tangga. Oleh karena itu, pemerintah bersama penyedia jasa serta pelaku wisata memastikan tumbuhnya ekosistem pariwisata yang nyaman bagi pengunjung dalam rangka mewujudkan destinasi wisata yang bertanggung jawab.

“Pelaku usaha jasa wisata harus mampu melayani secara proporsional, jangan sampai merusakan citra wisata hanya karena menaikkan harga dengan alasan aji mumpung atau memberikan layanan yang kurang baik,” katanya.

Menurutnya perlu dihindari hal-hal yang membuat perlakuan yang tidak nyaman pada wisatawan. Penting bagi kelompok sadar wisata untuk menjaga citra lokasi wisata dengan baik.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x