Network
DESK DIY – Di tengah kemajuan teknologi dan popularitas media sosial, tradisi mengirim kartu Lebaran melalui kantor pos sudah tidak sepopuler jaman dulu. Banyak orang lebih memilih untuk mengirim ucapan selamat Lebaran melalui pesan teks dan gambar di media sosial seperti WhatsApp, Facebook, atau Instagram dan lainnya.
Meskipun demikian, ternyata masih ada yang mempertahankan tradisi ini sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai tradisional atau sebagai cara untuk menyampaikan ucapan dengan sentuhan pribadi yang lebih khusus.
Ini lah yang dilakukan di KB-TK Islam Azhar 55 Wonosari, tradisi mengirim kartu Lebaran melalui pos masih dijaga dan diajarkan kepada murid-murid. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mempertahankan nilai-nilai tradisional dan mengajarkan pentingnya menjaga hubungan dengan cara yang lebih pribadi dan berkesan. Tradisi semacam ini juga dapat mengajarkan anak-anak tentang penghargaan terhadap interaksi sosial yang lebih mendalam di tengah kemajuan teknologi.
Baca Juga: Harian Umum Pikiran Rakyat Tetap Kokoh Diusia 58 Tahun
Kegiatan pembuatan kartu lebaran versi murid KB-TK Islam Al Azhar 55 Wonosari diadakan Selasa (26 Maret 2024) dengan melibatkan petugas pos dari kantor pos di Wonosari. Petugas pos juga memberi pelajaran dan pelatinan tentang cara petugas pos memproses surat atau kartu sebelum dikirim yaitu mencap setiap surat atau kartu, dan memasukan ke dalam Bis Surat.
Pihak guru mengajarkan anak-anak untuk membuat kartu Lebaran sendiri dan mengirimkannya kepada orangtua mereka tidak hanya melibatkan mereka dalam proses kreatif, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara anak dan orangtua. Selain itu, hal itu juga bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk melatih keterampilan mereka dalam membuat kerajinan tangan dan mengekspresikan kasih sayang kepada keluarga mereka.
