Yogyakarta Kembali Dilanda Angin Kencang. Andong Tertimpa Pohon Besar dan Kanopi Stasiun Tugu Ambruk

- 4 Januari 2024, 19:40 WIB
Kanopi stasiun Tugu ambruk dan pohon besar menimpa andong beserta kusir dan kuda di Jalan Ibu Ruswo Kota Yogyakarta.
Kanopi stasiun Tugu ambruk dan pohon besar menimpa andong beserta kusir dan kuda di Jalan Ibu Ruswo Kota Yogyakarta. /Foto : screenshoot video amatir

Baca Juga: Ndhank Surahman Somasi Andre Taulany. Ada Apa dengan Stinky?

Sebab, di awal Januari 2024 ini diprediksi ada fenomena alam yang meningkatkan terjadinya potensi cuaca ekstrim berupa hujan deras disertai petir dan angin kencang.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG, Warjono mengatakan berdasarkan analisis dan dinamika atmosfer terkini, diidentifikasi hingga sepekan kedepan terdapat kondisi dinamika atmosfer yang memicu potensi cuaca ekstrem.

Antara lain, karena Monsun Asia musim dingin yang diasosiasikan sebagai musim angin baratan. Kondisi ini mulai menunjukkan dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia.

"Sehingga pertumbuhan awan hujan di periode Januari ini diprediksikan cukup intens," kata Warjono, melalui keterangan tertulis, Kamis 4 Januari 2024.

Baca Juga: Empat Pejabat Pembuat Komitmen Kemenhub Diperiksa KPK

Di samping itu, kata dia, aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini sudah mulai memasuki kuadran 3 (Indian Ocean) wilayah Indonesia dan dalam sepekan kedepan efeknya berkontribusi terhadap penambahan uap air di wilayah Indonesia sehingga memicu peningkatan potensi hujan sedang-lebat di beberapa wilayah.

Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktifitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia terutama wilayah Jawa bagian utara yang secara tidak langsung ikut menambah pasokan uap air di Jawa bagian selatan termasuk wilayah DIY.

Adapun faktor lain yang turut memperkuat potensi tersebut adalah terbentuknya pola siklonik di Jawa bagian selatan termasuk DIY sehingga memicu pumpunan massa udara di wilayah DIY.

Karenanya, berdasarkan hasil analisis terkini, dari profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 - 5.5 km di level 850 - 500 mb berkisar antara 70 - 95 persen atau basah.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x