Sri Sultan Izinkan Tanah SG di Cangkringan untuk TPA Sampah Yogya dan Sleman

- 25 Juli 2023, 10:12 WIB
Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Sri Sultan Hamengku Buwono X. /Foto : Dokumen

Zona Transisi I telah siap dan dipergunakan mulai 31 Oktober 2022, hal ini paralel dengan penataan zona B. Saat ini zona transisi I telah terisi hingga 98% dari kapasitas tampung. Oleh karena itu Pemda DIY berproses untuk mengerjakan zona transisi II dan diperkirakan dapat dipergunakan pada awal Oktober 2023.

Penggunaan zona transisi I belum dapat dimaksimalkan hingga 100%, karena sebagian dari zona tersebut sedang digunakan untuk penyelesaian zona transisi II. Pemanfaatan kembali zona transisi I dapat dilakukan mulai tanggal 5 September 2023.

Baca Juga: Hindari 'Penyelundup' Buang Sampah, TPAS Wukirsari Gunungkidul Diperketat

Kapasitas tampung TPA Piyungan didesain dapat menampung sampah masuk sebanyak 650 ton/hari. Namun, volume sampah masuk dari Kota Yogyakarta, Bantul dan Sleman di atas 700 ton/hari. Pada tahun 2022, sampah yang masuk rerata 747 ton/hari. Tahun 2023, sampah yang masuk masih di atas 700 ton/ hari.

Sementara pada April – Mei 2023, volume sampah masuk ada di bawah 700 ton/hari. Banyaknya volume sampah yang melebihi kapasitas daya tampung harian ini menjadi salah satu penyebab umur tampung menjadi lebih cepat habis. Saat ini tinggi tampungan sampah di zona A dan B telah mencapai tinggi 140 meter (melebihi kapasitas).

Sri Sultan menjelaskan, ada lahan kosong berupa Sultan Ground atau Tanah Desa di wilayah Cangkringan yang saat ini disiapkan untuk menampung sementara sampah milik Sleman dan Kota Yogyakarta. Di atas Sultan Ground seluas 2 ha ini, sampah-sampah milik dua wilayah tersebut akan ditampung sementara, hingga TPA Piyungan beroperasi kembali.

Baca Juga: Hindari 'Penyelundup' Buang Sampah, TPAS Wukirsari Gunungkidul Diperketat

Sri Sultan memaparkan, pengelolaan sampah di TPA Piyungan ke depan akan menggunakan proses pengeringan dan pengepresan. Untuk memilih dan memilah sampahnya, sebagian dilakukan di Piyungan, atau sebagian diselesaikan di kabupaten/kota, sebelum masuk ke Piyungan.

“Kami kerjasama sama KPBU untuk mencarikan calon investor untuk pengolahan sampah. Entah itu plastik, entah itu karton, entah itu kaleng dan kita hanya ngepress saja. Dari sampah yang ada di press supaya keluar airnya, bisa kering, nanti dipotong-potong, baru kita bicara biomassa. Diharapkan dengan pengolahan ini, tidak akan terjadi lagi kasus sampah menumpuk karena sudah di press, sehingga lebih simpel karena kering,” tutur Sri Sultan.

Sementara itu, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Tri Saktiyana menjelaskan, lahan di Cangkringan, Sleman nantinya memang diperuntukan untuk Sleman dan Kota Yogyakarta. Namun, tidak untuk selamanya, hanya selama TPA Piyungan ditutup saja, mengingat lokasi tersebut diperkirakan paling lama hanya dapat menampung sampah hingga 30 hari. Menurutnya, lahan di Cangkringan tersebut akan siap dalam minggu ini, antara hari Kamis atau Jumat mendatang.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah