Network
DESK DIY - Setelah pandemi usai maka tahun ini seni takbiran anak-anak kembali memeriahkan suasana malam Hari Raya Idul Fitri dan juga nanti malam Hari Raya Idul Adlha dan hari tasyrik di jalan-jalan kota dan desa.
Ada yang diformat dalam sebuah lomba takbiran, ada yang diadakan sebagai seni prosesi atau seni arak-arakan biasa. Semua meriah sebagai bagian dari upaya menggembirakan kehidupan beragama di masyarakat.
Suasana ini sudah terasa bagaimana di berbagai kampung dan desa bagaimana anak-anak berlatih takbiran dengan iringan musik drumband atau marching band.
Baca Juga: Menggugat Emansipasi Perempuan Masa Kini dan Kritik Gaya Hidup Flexing
Sehabis shalat tarawih mereka latihan sampai jam sepuluh atau jam sebelas malam lebih. Ini sungguh memberikan pengalaman beragama yang asyik dan indah penuh semangat yang akan selalu terkenang sepanjang hidup mereka.
Sebagai seni prosesi urban dan modern, seni takbiran terus mengalami perubahan dari peningkatan dalam hal kualitas musikal dan koreografisnya.
Sekarang, di abad keduapuluh satu dalam suasana kehidupan berbangsa dan bermasyarakat yang penuh kedamaian dan ketentraman kehadiran seni takbiran menjadi simbol dan sekaligus ekspresi beragama yang bermanfaat dan bermakna.
Baca Juga: Sate Kere, Makanan Favorit Pasar Rakyat Lebaran di Pakualaman
