Mengenal Tradisi Gerebeg Sawal Kraton Yogyakarta

7 April 2024, 11:56 WIB
Tradisi Grebeg Sawal yang dilakukan Kraton Yogyakarta setiap perayaan Idul Fitri. /Foto : dokumen

 

DESK DIY - Gerebeg Sawal Kraton Yogyakarta kembali digelar pada perayaan Hari Raya Idulfitri atau Lebaran tahun ini pada Kamis, 11 April 2024. Gerebeg Sawal adalah simbol ungkapan syukur pihak kraton atas limpahan rezeki dan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, sebelum musibah Covid-19, acara tradisi Kraton Yogyakarta itu selalu dihadiri ribuan warga dan wisatawan. Grebeg Sawal merupakan event besar pariwisata dan budaya di Yogyakarta.

Tradisi Grebeg Sawal sudah turun temurun di Kraton Yogyakarta dan sebagai  wujud syukur Ngarso Dalem/Raja Kraton Yogyakarta dengan berakhirnya masa puasa di bulan Ramadan. Tradisi Gerebeg Sawal menjadi bagian dari nilai sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta. Setiap tahun, pada 1 Sawal atau bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri, tradisi tersebut digelar berupa upacara adat di lingkungan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Baca Juga: Lebaran 2024, Gunungan Gerebeg Sawal Kraton Yogyakarta Tak Boleh Dirayah

Dalam tradisi Gerebeg Sawal Kraton Yogyakarta terdapat gunungan yang dilepas melalui prosesi iring-iringan prajurit kraton. Tradisi ini telah berlangsung selama ratusan tahun. Sebelum diberikan kepada rakyat, gunungan tersebut diarak terlebih dahulu mulai dari Pagelaran Kraton Yogyakarta menuju halaman Masjid Agung (Masjid Gedhe) di Kauman yang berjarak kurang lebih 1 km.

Saat di Masjid Gedhe, Kiai Penghulu diikuti para ulama kraton beserta para abdi dalem memanjatkan doa-doa kebaikan, kesejahteraan, kemakmuran dan kebahagiaan serta keselamatan bagi keluarga Kraton Yogyakarta beserta rakyatnya dan nusa bangsa pada umumnya.

Tradisi Gerebeg Sawal merupakan juga bentuk wujud syukur dan sedekah dalam hasil pertanian. Tradisi gerebeg adalah simbol hajat dalem yang bermakna sebuah bentuk kedermawanan sultan kepada rakyatnya. Pada hari-hari grebeg itu, Sultan berkenan memberikan sedekah berupa makanan dan berbagai hasil bumi lainnya yang disusun tinggi seperti gunung.

Baca Juga: Tukang Becak Hingga Relawan Rukti Jenazah Dapat Kado Lebaran dan THR dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta-Gampi

Selain Gerebeg Sawal, Kraton Yogyakarta juga mengadakan posesi Numplak Waji dan Gladhi Resik Prajurit. Kemudian, ada acara Ringgitan Bedhol Songsong dan Ngabekten yang diadakan selama dua hari. Acara Ngabekten tersebut diadakan secara tertutup untuk umum. Sudah beberapa tahun ini acara tersebut disiarkan juga di salurah youtube Kraton Yogyakarta.  ***

Editor: Chaidir

Tags

Terkini

Terpopuler