Yogyakarta Kembali Dilanda Angin Kencang. Andong Tertimpa Pohon Besar dan Kanopi Stasiun Tugu Ambruk

4 Januari 2024, 19:40 WIB
Kanopi stasiun Tugu ambruk dan pohon besar menimpa andong beserta kusir dan kuda di Jalan Ibu Ruswo Kota Yogyakarta. /Foto : screenshoot video amatir

DESK DIY - Hujan deras disertai angin kencang kembali melanda Kota Yogyakarta, Kamis siang 4 Januari 2024. Sejumlah pohon tumbang, bahkan di Jalan Ibu Ruswo Kota Yogyakarta pohon besar menimpa andong berikut kusir dan kudanya.

Selain itu kanopi Stasiun Tugu ambruk dan menimpa 5 mobil yang sedang diparkir. Akibatnya bagian atas mobil mengalami kerusakan.

Kanopi di drop zone sisi selatan Stasiun Tugu Yogyakarta ambruk usai hujan lebat dan angin kencang. Sebanyak 5 mobil tertimpa reruntuhan kanopi.

"Kanopi tersebut roboh saat kawasan Stasiun Yogyakarta diterpa hujan deras dan angin kencang. Imbas dari hujan yang deras dan angin kencang, tiang-tiang penyangga yang terbuat dari pipa besi mengalami bengkok dan patah sehingga kanopi roboh," kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus, dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Pedagang Pasar Sentul Siap Dikembalikan ke Tempat Asal

Hujan deras disertai angin kencang sudah 2 hari ini melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Banyak pohon tumbang dan rumah roboh.

Dalam video amatir yang beredar di media sosial terlihat andong berikut kusir dan kudanya tertimpa pohon. Terlihat kuda tidak bisa bergerak karena terjepit dan kusir berada di reruntuhan.

Melihat kejadian tersebut warga yang berada di sekitar peristwa segera membantu dan menolong korban. Beberapa saat kemudian sang kusir langsung dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, sedangkan andong dititipkan ke rumah Gus Yudho (keluarga Kraton Yogyakarta), dan kuda diselamatkan warga.

Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta masyarakat maupun instansi terkait agar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem sepekan kedepan.

Baca Juga: Ndhank Surahman Somasi Andre Taulany. Ada Apa dengan Stinky?

Sebab, di awal Januari 2024 ini diprediksi ada fenomena alam yang meningkatkan terjadinya potensi cuaca ekstrim berupa hujan deras disertai petir dan angin kencang.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG, Warjono mengatakan berdasarkan analisis dan dinamika atmosfer terkini, diidentifikasi hingga sepekan kedepan terdapat kondisi dinamika atmosfer yang memicu potensi cuaca ekstrem.

Antara lain, karena Monsun Asia musim dingin yang diasosiasikan sebagai musim angin baratan. Kondisi ini mulai menunjukkan dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia.

"Sehingga pertumbuhan awan hujan di periode Januari ini diprediksikan cukup intens," kata Warjono, melalui keterangan tertulis, Kamis 4 Januari 2024.

Baca Juga: Empat Pejabat Pembuat Komitmen Kemenhub Diperiksa KPK

Di samping itu, kata dia, aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini sudah mulai memasuki kuadran 3 (Indian Ocean) wilayah Indonesia dan dalam sepekan kedepan efeknya berkontribusi terhadap penambahan uap air di wilayah Indonesia sehingga memicu peningkatan potensi hujan sedang-lebat di beberapa wilayah.

Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktifitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia terutama wilayah Jawa bagian utara yang secara tidak langsung ikut menambah pasokan uap air di Jawa bagian selatan termasuk wilayah DIY.

Adapun faktor lain yang turut memperkuat potensi tersebut adalah terbentuknya pola siklonik di Jawa bagian selatan termasuk DIY sehingga memicu pumpunan massa udara di wilayah DIY.

Karenanya, berdasarkan hasil analisis terkini, dari profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 - 5.5 km di level 850 - 500 mb berkisar antara 70 - 95 persen atau basah.

Baca Juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang Melanda Yogyakarta, Solo dan Klaten. Banyak Pohon Tumbang dan Rumah Roboh

"Ini menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY lebih dominan terjadi pada siang hingga sore hari," tutur Warjono.

Ia menjelaskan, dari hasil pertimbangan analisis itu, maka BMKG Yogyakarta telah memprakirakan potensi cuaca di wilayah DIY pada periode 5-7 Januari 2024.

Yang mana hasil prakiraanya, di tanggal 5 Januari, masyarakat diminta waspada terhadap potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di Kota Yogya, Sleman, Bantul bagian Utara dan Tengah , Kulon Progo bagian Utara dan Gunungkidul bagian Utara.

Adapun di tanggal 6 Januari, waspada potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berada di Kota Yogya, Sleman, Kulon Progo bagian Utara dan Gunungkidul bagian Utara.

Baca Juga: Stasiun Tugu dan Lempuyangan Yogyakarta Akan Direvitalisasi

Sedangkan di tanggal 07 Januari 2024, waspada potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di Sleman, Kulon Progo bagian Utara dan Gunungkidul.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan kedepan.

"Khusus untuk daerah bertopografi curam atau bergunung atau tebing atau rawan longsor dan banjir diminta agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem. Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang," katanya.

Catatan BPBD Bantul

Kejadian hujan dengan intensitas lebat dan angin kencang di Kabupaten Bantul pada Rabu (3/1/2024) lalu, membuat 25 pohon tumbang dan memicu tragedi dua angin kencang.

Baca Juga: LPS Canangkan Rehabilitasi Ekosistem Mangrove di Nusa Bantarloji

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul , Agus Yuli Herwanto, mengatakan kejadian tersebut sempat menutup akses jalan, merusak jaringan listrik, merusak bangunan rumah dan usaha.

"Kejadian itu tersebar di 11 kapanewon di Kabupaten Bantul ," tuturnya kepada wartawan, Kamis 4 Januari 2024.

Adapun 11 kapanewon tersebut terdiri atas Kapanewon Bambanglipuro, Banguntapan, Bantul , Dlingo, Imogiri, Jetis, Kasihan, Kretek, Pleret, Pundong, Sewon. ***

Editor: Chaidir

Tags

Terkini

Terpopuler