"Ini saya kira suatu kejadian yang langka di sejarah dunia. Saya mantan panglima Kostrad, jenderal Kopassus, sementara itu Pak Muzakir Manaf merupakan mantan Panglima Aceh, dan kok kita bisa bersatu. Ini yang di luar pemikiran banyak orang," ucap Prabowo.
Menurut Prabowo, kedekatan emosional dan rekonsiliasi menjadi bukti bahwa persatuan adalah bagian penting dari Indonesia.
Baca Juga: Dubes Palestina Kunjungi Muhaimin Iskandar. Ini yang Dibahas
Di sisi lain, Prabowo pun berterima kasih kepada rakyat Aceh yang telah memberi dukungan besar kepada dirinya pada kontestasi pemilihan presiden sebelumnya.
"Kita saling merangkul, jadi ini yang buat saya selalu emosional, puncaknya pemilihan presiden lalu. Salah satunya, saya dapat dukungan paling besar di Aceh. Saya minta maaf saya sudah kalah, saya belum ke Aceh," kata Prabowo.
Ia berkomitmen untuk membalas setiap kebaikan rakyat Aceh yang selama ini telah mendukungnya. Prabowo menegaskan dirinya akan membantu rakyat Aceh melalui pembangunan politeknik unggulan di provinsi itu.
Baca Juga: Revolusi Mental Gagal, Gus Imin Ganti Terapkan 'Slepetnomic'
"Waktu saya menjadi Menteri Pertahanan, saya sudah merencanakan, saya berusaha membantu Aceh, (seperti) masalah tanah dan sebagainya. Saya sudah siapkan anggaran untuk bangun sebuah politeknik unggulan di Aceh," ujar dia.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pilpres 2024. ***