Adapun beberapa aspek yang akan menjadi pertimbangan PDI Perjuangan dalam menganalisis bakal calon wakil presiden adalah aspek historis, aspek komitmen di dalam membangun desain bagi masa depan Indonesia, kompetensi, hingga rekam jejak dari sosok tersebut.
“Kami lakukan analisis terhadap aspek-aspek historisnya, aspek komitmennya di dalam membangun desain bagi masa depan, kompetensinya, 'track record'-nya, kami lakukan analisis semua dari nama-nama yang muncul itu,” ujar Hasto.
Hasto merujuk pada nama-nama bakal calon wakil presiden yang disebutkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) setelah menjalankan shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023).
Baca Juga: Mardiono akan Bicarakan Cawapres dari Kader PPP kepada PDIP dan Ganjar Pranowo
Dalam nama-nama yang disebutkan terdapat Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menkopolhukam Mahfud MD, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
PAN Usung Erick Thohir
Syafrudin Budiman menyampaikan PAN berkemungkinan besar membangun koalisi dengan PDI Perjuangan untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai pasangan capres-cawapres.
Baca Juga: Puncak Arus Balik Turun 13 Persen, Imbauan Jokowi Efektif