"Pedagang kecil di Teras Malioboro hanya 30 persen yang laku, 70 persen perpuruk sehingga sangat terpengaruh dengan koperasi," ujar Wawan.
Wawan berharap ada solusi terbaik bagi para pedagang kecil untuk mengatasi keterpurukan.
Hafid Asrom
Sementara itu Anggota DPD RI Hafidh Asrom mengatakan, PKL sebenarnya bagian dari Keistimewaan Yogyakarta, namun keberadaannya perlu ditata.
Ia mengemukajan tidak tertutup kemungkinan keberadaan para PKL akan dievaluasi oleh Pemeritah DIY maupun Pemkot Yogyakarta.
Baca Juga: Dipamerkan di Inacraft 2024, Wibowo Menyulap Rami Jadi Kain Batik
Oleh karenanya, lanjut Hafidh, para pedagang kecil eks PKL Malioboro diharapkan tidak perlu putus asa. Disarankan PKL mengundang pihak-pihak terkait, misalnya pariwisata dan lainnya, bagaimana menata PKL.
"Selama saya masih menjadi anggota DPD, Insya Allah saya bantu," ujar Hafidh.
Sedangkan Ketua Dekopinda Kota Yogyakarta Iskandar meminta kepada para pedagang kecil anggota Koperasi PPKLY untuk tetap semangat.
"Pengurus harus mengetahui permasalahan dan kebutuhan anggota, bukan keinginan anggota," ujar Iskandar
Menurutnya, saat ini pengurus koperasi harus menguasai data keuangan, anggota, aturan-aturan yang dikeluarkan pemerintah
Misal peraturan baru bahwa koperasi harus punya modal tetap minimal Rp 500 juta.