Network
DESK DIY - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah memperkuat upaya untuk meningkatkan komersialisasi minyak dan gas bumi, dengan fokus memenuhi kebutuhan dalam negeri. Langkah ini diperkuat oleh temuan besar-besaran gas bumi baru-baru ini, yang menegaskan pentingnya memprioritaskan produksi domestik.
Menurut Rayendra Sidik, Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, kebijakan pemerintah mewajibkan produsen minyak untuk terlebih dahulu menawarkan hasil produksinya kepada Pertamina, sebagai bagian dari upaya memastikan pasokan dalam negeri terpenuhi.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Tarif Listrik April-Juni Tidak Naik
Namun, tantangan terbesar dalam komersialisasi gas bumi adalah penyerapan pasar dan infrastruktur yang memadai. Rayendra menekankan perlunya pengembangan infrastruktur jaringan pipa gas untuk memastikan distribusi yang efisien, terutama di wilayah-wilayah yang belum tersambung.
Salah satu solusi untuk memenuhi permintaan gas di wilayah barat Indonesia adalah pembangunan LNG Plant. Hal ini diperlukan karena sebagian besar penemuan gas terjadi di wilayah timur Indonesia, sementara permintaan terbesar berasal dari wilayah barat.
Baca Juga: Komisi VI DPR RI Apresiasi Kesiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024
Meskipun demikian, upaya menciptakan pasar domestik bagi gas bumi juga merupakan tantangan tersendiri. Meskipun telah ada penemuan yang signifikan, pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri selama 10 tahun terakhir tidak mengalami peningkatan yang memadai.
SKK Migas bersama dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan terus berupaya untuk mengatasi tantangan ini, dengan harapan dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang berlimpah di Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
