Ikuti DIY, Pemkab Aceh Tamiang Mulai Produksi Biomassa untuk Co-Firing PLTU

- 25 Oktober 2023, 21:00 WIB
PT PLN Energi Primer Indonesia terus bergerak cepat untuk mencapai target Nett Zero Emission.
PT PLN Energi Primer Indonesia terus bergerak cepat untuk mencapai target Nett Zero Emission. /Foto : dok/PLN

Ia melanjutkan, di tahap awal ini pihaknya bekerjasama dengan tiga koperasi di Desa Kaloy, Aceh Tamiang. Ditargetkan, lahan seluas 3.500 hektare akan ditanami berbagai tanaman. Di antaranya, kata Nazar, tanaman yang disiapkan untuk jadi sumber biomassa. Misalnya kaliandra, indigofera, dan lain sebagainya.

"Total lahan yang akan kami tanami ke depan sekitar 13.500 hektar yang tersebar di Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Barat Daya," sambungnya.

Baca Juga: PLN EPI Sulap Infrastruktur IT PLN Jadi Bangunan Rendah Karbon

Nazar meyakini, melihat besarnya manfaat yang dirasakan, akan makin banyak wilayah yang bakal bekerjasama terkait pemanfaatan untuk tanaman biomassa. Selain penanaman, Nazar juga melakukan penyemaian benih di wilayah Langsa. Menurutnya, penyemaian dan penanaman tanaman multifungsi terinspirasi dari program yang sudah dijalankan PLN EPI di wilayah Gunungkidul, DIY.

"Bisa jadi ke depan tidak hanya 13.500 hektare yang dikerjasamakan namun bertambah banyak seiring dengan semakin diketahuinya manfaat program Co-Firing PLN," katanya.

Hal senada juga dikatakan Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko. Aris, sapaannya menerangkan, pihaknya selalu bergerak dengan mitra lokal dalam penyediaan biomassa untuk Co-Firing PLTU. Bicara soal biomassa, menurut Aris tak akan bisa lepas dari peran serta masyarakat lokal.

Baca Juga: Punya Potensi Besar, PLN Kembangkan Biomassa Berbasis Keterlibatan Masyarakat

"Mulai dari penyemaian, penanaman, perawatan, pemanenan, pengumpulan, hingga pengiriman ke PLTU pasti akan melibatkan masyarakat," jelas Aris.

Dia menerangkan, ada tiga unsur utama terkait biomassa. Masing-masing adalah lahan, pupuk, dan tenaga kerja. Terkait lahan, Aris menegaskan, lahan yang ditanami tanaman multifungsi bukanlah lahan produktif sehingga tidak berkompetisi dengan area produktif yang sudah ada. Skema yang digunakan bisa tumpang sari atau pemanfaatan lahan kritis.

Di sisi lain ia menjelaskan jika pada prinsipnya semua jenis limbah tanaman bisa menjadi sumber biomassa. Mulai dari sekam dan jerami padi, bagas tebu, ranting dan dahan kayu, bonggol jagung, dan lain sebagainya.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah