Fiqih Siyasah Turos untuk Bekal Ideologi Politik Santri

- 16 Juli 2023, 10:44 WIB
Acara Halaqoh Pendidikan Politik Santri Pesantren Kreatif Baitul Kilmah
Acara Halaqoh Pendidikan Politik Santri Pesantren Kreatif Baitul Kilmah /Foto : Istimewa

Menurutnya, pada kejayaan Islam era Abbasiyah (golden age) misalnya disana ditemukan kitab fiqih turos yang berlimpah, ada ratusan, beberapa yang disebut, seperti Kitab Ahkamul Sultoniyah, Qowanin Al-Wizarah karya Imam Al-Mawardi, atau fiquh Siyasah Syar'iyah karya Abdul Halim bin Abdusslam atau pada dinasti Saljuk ada Kitab Tibru Masbuk karya Imam Ghazali, pada era Dinasti Fatimiyah ada kitab Minhajul Masluk karya Abdurahman Siroji.

Begitu juga ketika lahirnya peradaban islam di Nusantara, pada Kerajaan Islam Pasai, disana ada Kitab Tajjusalatin, Kerajaan Islam Demak ada Serat Surya Ngalam. Kerajaan Islam Pajang dan Mataram ada Serat Surya Raja dan lain sebagainya.

Kitab-kitab Fiquih Siyasi tersebut, menurutnya, sudah dengan detail memberikan arahan bagaimana seharusnya pemimpin dipilih dan diberhentikan oleh ahlu hal wal aqdi atau para wali, serta panduan pembagian kekuasaan dari tingkat atas sampai bawah dengan istilah-istilah nizam bilad, jihad, ahkam, iqtisad sampai 'uqubat yang semua itu demi kemaslahatan rakyat, yaitu tegaknya keadilan, terwujudnya kedamaian, terjaminnya akses pendidikan dan kesejahteraan sosial.

Baca Juga: Laporan Lengkap yang Diterima BNPB Terkait Banjir Besar dan Longsor di Sumatera Barat

Ia mengajak agar santri tidak hanya "melek" politik, tapi juga menyadari sepenuhnya bahwa politik sangat penting, sehingga santri mau melibatkan diri secara aktif.

Secara terpisah, ketika ditanya secara khusus, kenapa Kiai Aguk sekarang nampak semangat berpolitik, ia menjawab dengan mengutip pendapat Imam Al-Ghazali, "Siyasah wa addin tau-amani mislu akhowain waladan min bathni wahidin; politik dan agama itu seperti saudara kembar yang lahir dari rahim ibu yang sama, maka merawat agama tanpa merawat politik, itu suatu kelaliman..."

Sementara Abdul Halim Muslih, Bupati Bantul, mengutip ayat 104 Surat Ali Imran. Menurut pemahamannya satu ayat Al Qur'an tersebut menyimpan tiga gagasan besar sebagaimana konsep Trias Politica.

Baca Juga: Ciptakan Kondusivitas Jelang Pemilu 2024, Bankesbangpol Yogya Gelar Pertemuan Antaretnis

"Yad-'una Ilal khoril menggambarkan fungsi legislatif, wa ya'muruna bil ma'ruf menggambarkan fungsi eksekutif, dan wa yanhawna 'anil mungkar menggambarkan fungsi yudikatif." ujarnya 

Dengan landasan ayat tersebut, Abdul Halim menarik kesimpulan, "Trias politica adalah konsep yang terlambat, karena Nabi SAW sudah lebih awal mengajarkan substansi gagasan yang sama."

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah