Network
DESK DIY -- Penolakan rencana pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) oleh warga Padukuhan Ponggok 2, Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, mendapat tanggapan Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.
Bupati menyatakan tidak mempermasalahkan penolakan tersebut. Sebab baginya menerima atau menolak rencana pembangunan adalah hal biasa.
Atas alasan penolakan itu, Halim mengaku sudah melakukan telaah dab mencari solusi untuk melanjutkan rencana pembangunan IPLT tersebut.
"Bagi saya tidak ada masalah. Demokrasi saja ada pro dan kontra, ada menerima dan menolak itu hal biasa," kata Halim di sela-sela tugasnya, Rabu 8 November 2023.
Baca Juga: Demo di DPRD Bantul, Warga Ponggok 2 Bantul Minta Pembangunan IPLT Dipindah
Seperti diketahui, IPLT semula rencananya dibangun di Padukuhan Ponggok 2, Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul. Namun rencana pembangunan tersebut ditolak oleh warga setempat.
Alasannya, IPLT dinilai akan memberikan dampak terhadap pencemaran lingkungan, mulai dari adanya dampak polusi udara, pencemaran air hingga ekonsistem lokal, maupun dinilai menganggu kenyaman.
Menurut Bupati, pihaknya menelah lebih jauh terkait alasan adanya sejumlah warga yang menolak pembangunan IPLT. Nantinya, dari situ akan dicarikan solusi atau jalan tengahnya agar kemudian hal yang serupa tidak kembali terjadi lagi.
"Kita cari solusinya. Nanti kami cari tempat lain. Ya ada kemungkinan (cari tempat lain untuk membangun IPLT di Kabupaten Bantul)," tegas Halim.
Baca Juga: Bupati Bantul Mengimbau Warga Waspadai Rumah Kontrakan untuk Produksi Narkoba
"Penolakan (pembangunan) IPLT itu terjadi dan tidak bisa kami pungkiri walaupun sebelumnya masyarakat yang diajak sosialiasi itu sudah sepakat," katanya.
Dikatan, sebelumnya beberapa warga setempat telah ada yang dilibatkan untuk mengikuti sosialisasi pembangunan IPLT.
Saat itu, terdapat sejumlah warga yang telah menyepakatinya, namun kini warga tersebut menolak.
"Pada saat sosialisasi (masyarakat Kalurahan Trimulyo) menyepakati, tapi kemudian terjadi penolakan. Ya kita lihat nanti bagaimana argumentasi atau alasan yang dikemukakannya," ujar Halim. ***
