5 Besar Parpol di DIY Hasil Perolehan Suara, PAN Terpuruk

- 19 Februari 2024, 20:08 WIB
Perolehan suara PAN di DIY menurun.
Perolehan suara PAN di DIY menurun. /Gambar : dok.

5. Golkar 101.809 (9,76 %).

Sementara PAN saat ini ke peringkat keenam dengan 91.957 suara (8.82 %). Adapun, pada Pemilu 2019 lalu, lima partai peraih suara terbanyak di DIY berikut perolehan kursi di DPRD DIY berturut-turut dipegang oleh PDIP 654.000 suara (17 kursi), PKB 264.000 suara (tujuh kursi), PAN 237.000 suara (tujuh kursi), PKS 229.000 suara (tujuh kursi), dan Gerindra 191.000 suara (tujuh kursi). Sementara Golkar hanya mengantongi 152.000 suara (lima kursi).

Meskipun masih data sementara, Gerindra di Pemilu 2024 ini masuk ke dalam lima besar partai dengan perolehan suara terbanyak di DIY menggeser PKB yang sementara ini duduk di peringkat keempat. Sementara PKS cenderung naik dan Golkar serta PAN berganti posisi.

Baca Juga: Infrastruktur Kendaraan Listrik Semakin Masif: PLN Tampil Memukau di IIMS 2024

Peralihan Haryadi ke Gandung
Kepala Bapilu Golkar DIY, John S Keban mengatakan pihaknya tengah melakukan perhitungan mandiri terhadap perolehan suara partai agar bisa mencocokkan dengan data yang ada di KPU setempat. Dirinya yakin di Pemilu kali ini Golkar mengalami kenaikan suara dibandingkan Pemilu sebelumnya.

"Sekarang sedang dihitung tapi kelihatannya kami suaranya naik. Kita berharap bisa meraih delapan kursi, ada kenaikan atau paling tidak tujuh kursi dapat lah. Sekarang sedang diperjuangkan di bawah untuk mengawal suara," kata John.

Pesimis

Ketua PAN DIY Arif Noor Hartanto menjelaskan, meskipun perhitungan rekapitulasi suara masih berjalan di KPU tetapi pihaknya pesimistis suara partai berlambang matahari putih itu meningkat dari Pemilu 2019. Data sementara menunjukkan bahwa perolehan suara PAN berkurang di tingkat provinsi.

Baca Juga: Kuliner Pempek Khas Yogyakarta dengan Sentuhan Lokal yang Unik

Inung, sapaannya mengatakan, ada tiga faktor utama yang menyebabkan perolehan suara PAN turun di Pemilu kali ini. Pertama, disebabkan oleh budaya masyarakat pemilih yang semakin lama cenderung semakin pragmatis, sehingga partai dengan modal besar yang berpotensi lebih banyak mendulang suara.

Kedua, adalah variabel Pilpres yang dianggap cukup berpengaruh terhadap perolehan suara partai di tingkat daerah. Sebagaimana diketahui PAN di tingkat pusat bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung capres dan cawapres 02. Dengan mayoritas pemilih tradisional PAN di Jogja yang cenderung ke 01, otomatis menggerus suara partai.

Halaman:

Editor: Chaidir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah