Ada Apa dengan Anies dan AHY?

5 September 2023, 11:06 WIB
AHY dan Anies Baswedan /Istimewa/

DESK DIY - Bakal calon presiden Anies Baswedan menceritakan tentang surat yang dia tulis dengan tangannya. Surat ini berisi permintaan kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), agar menjadi pasangan dalam Pemilihan Presiden tahun 2024. Anies menekankan bahwa surat ini bukan untuk dipublikasikan, tetapi lebih sebagai komunikasi internal.

Awalnya, Anies menjelaskan alasannya menulis surat tersebut. Pada Jumat tanggal 25 Agustus, utusannya dari Tim 8 mendatangi Anies untuk membahas rencana Partai Demokrat untuk menarik dukungan dari tim tersebut. Anies menceritakan, "Hari Jumat, utusan saya di Tim 8 datang dan mengatakan bahwa 'Pak Anies, utusan dari Partai Demokrat mungkin akan ditarik. Mengapa? Karena tugas yang mereka emban belum selesai'."

 Baca Juga: Guyonan Politik Soal Lampu Sein PKB-PAN

Berikut adalah isi lengkap surat yang ditulis oleh Anies:

"Mas AHY Yth

Semoga dalam keadaan sehat, tetap produktif, dan selalu dalam keberkahanNya.

Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan agar Mas AHY berkenan untuk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024

Teriring salam hormat."

 

Anies kemudian bertanya apa yang dapat dia lakukan dalam situasi ini. Utusan dari Partai Demokrat di Tim 8 menginginkan pernyataan langsung dari Anies yang menegaskan bahwa AHY adalah pilihan yang tersedia sebagai calon wakil presiden.

Anies menyatakan bahwa dia telah menyampaikan nama AHY kepada tiga partai sejak bulan Juni. "Mereka meminta bahwa saya telah secara jelas menyampaikan bahwa AHY adalah salah satu pilihan, dan ini telah saya katakan kepada NasDem sejak Juni, kepada PKS sejak Juni, dan juga kepada Partai Demokrat. Namun, mereka mengatakan bahwa sulit bagi mereka untuk mendatangkan saya, jadi mereka meminta sesuatu yang tertulis yang dapat mereka tunjukkan," ujar Anies.

Baca Juga: PKS Tak Hadir. Deklarasi Anies-Cak Imin Diiringi Sholawat

Dalam situasi ini, Anies memutuskan untuk menulis surat secara spontan, tanpa persiapan sebelumnya. "Jadi saya menulis surat ini. Jika itu telah direncanakan, pasti akan diketik dengan rapi sebagai surat resmi. Tapi saya hanya menulis ini, sebagai bentuk komunikasi kepada utusan Partai Demokrat, dan ini dimaksudkan untuk menyatakan bahwa saya memang telah mengutarakan pilihan ini, yang diwakilkan dengan tulisan," katanya.

Menurut Anies, saat itu, surat tersebut dimaksudkan untuk diberikan kepada AHY. Setelah dibaca, surat tersebut disimpan oleh utusan Anies di Tim 8, yaitu Sudirman Said. Hal yang sama berlaku jika AHY memberikan balasan.

"Janji ini diberikan kepada Pak AHY, dibacakan, dan kemudian disimpan oleh Pak Sudirman. Jika ada tanggapan tertulis dari Pak AHY, maka saya akan membacanya dan kemudian menyerahkannya lagi kepada Pak Sudirman," tambahnya.

Baca Juga: Sekilas Perjalanan Karier Cak Imin

Berdasarkan keterangan Anies, surat tersebut bukanlah surat yang dimaksudkan untuk dipublikasikan. Anies mengaku heran ketika foto surat tersebut akhirnya tersebar luas. "Jadi ini bukan surat yang dimaksudkan untuk dipublikasikan. Mengapa? Karena ini hanya untuk mengkonfirmasi bahwa tugas yang telah diberikan kepada utusan Partai Demokrat telah terlaksana, dan itu memang benar. Jadi saya menulisnya kemudian, untuk menyampaikan harapan dan meminta persetujuan," kata Anies dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan pada Senin (4/9) malam.

Anies juga menyatakan keheranannya tentang bagaimana foto surat tersebut bisa tersebar, mengingat bahwa tidak ada pemotretan yang dilakukan olehnya atau oleh Sudirman Said.

Sebelumnya, Partai Demokrat telah memutuskan untuk mencabut dukungan mereka kepada Anies dan keluar dari Koalisi Prabowo Presiden (KPP). Keputusan ini diambil setelah Anies memilih untuk bermitra dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, sebagai calon wakil presiden. Partai Demokrat merasa dikhianati karena sebelumnya telah menandatangani kesepakatan bersama dengan Partai NasDem dan PKS. Namun, Anies dan NasDem akhirnya menjalin kerja sama baru.

 

Editor: Galuh Candra

Tags

Terkini

Terpopuler