PDIP Sebut Pendamping Ganjar Pranowo Ditentukan Koalisi. PAN Usung Nama Erick Thohir

27 April 2023, 15:46 WIB
PAN usung nama Ganjar Pranowo dan Erick Thohir sebagai Capres dan Cawapres. /Foto : instagram Erick Thohir dan Ganjar Pranowo

DESK DIY, Jakarta -- PDI Perjuangan menyatakan nama pendamping Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) akan ditentukan hasil kesepakatan partai politik atau koalisi partai politik.

Sementara itu politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Syafrudin Budiman menyampaikan PAN berkemungkinan besar membangun koalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai pasangan capres-cawapres.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampingi Ganjar Pranowo akan ditetapkan partai politik atau koalisi partai politik.

Baca Juga: Libur Lebaran, Pantai Sadranan Gunungkidul Dipadati Wisatawan

“Ini kan calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik. Ini adalah amanat konstitusi yang kita pegang dengan teguh, dengan penuh kedisiplinan,” ujar Hasto kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2023), dikutip dari ANTARA.

Menurutnya, keputusan mengenai calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo akan ditetapkan setelah berbagai tahapan kerja sama politik mencapai titik final.

Hal ini sekaligus menegaskan sikap PDI Perjuangan terkait PPP yang mendorong kader internal partainya untuk menjadi bakal calon wakil presiden yang mendampingi Ganjar.

Baca Juga: PPP Pilih Ganjar Pranowo Jadi Capres Setelah Pertimbangan Mendalam. Ini Alasannya

Adapun beberapa aspek yang akan menjadi pertimbangan PDI Perjuangan dalam menganalisis bakal calon wakil presiden adalah aspek historis, aspek komitmen di dalam membangun desain bagi masa depan Indonesia, kompetensi, hingga rekam jejak dari sosok tersebut.

“Kami lakukan analisis terhadap aspek-aspek historisnya, aspek komitmennya di dalam membangun desain bagi masa depan, kompetensinya, 'track record'-nya, kami lakukan analisis semua dari nama-nama yang muncul itu,” ujar Hasto.

Hasto merujuk pada nama-nama bakal calon wakil presiden yang disebutkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) setelah menjalankan shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023).

Baca Juga: Mardiono akan Bicarakan Cawapres dari Kader PPP kepada PDIP dan Ganjar Pranowo

Dalam nama-nama yang disebutkan terdapat Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menkopolhukam Mahfud MD, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

PAN Usung Erick Thohir

Syafrudin Budiman menyampaikan PAN berkemungkinan besar membangun koalisi dengan PDI Perjuangan untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai pasangan capres-cawapres.

Baca Juga: Puncak Arus Balik Turun 13 Persen, Imbauan Jokowi Efektif

"PAN sudah ke mana-mana, 'runtang-runtung' bersama Erick Thohir. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sudah menyatakan Erick Thohir adalah keluarga besar PAN. Kemungkinan besar, PAN bergandeng tangan dengan PDI Perjuangan mengusung Erick Thohir," kata Gus Din, sapaan akrab Syafrudin Budiman dalam keterangan tertulisnya.

Dia juga mengatakan banyak pihak yang menginginkan Ganjar dipasangkan dengan Erick sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres), bahkan di survei-survei, pasangan Ganjar-Erick unggul dibandingkan dengan pasangan-pasangan lain.

Berikutnya terkait dengan dukungan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Gus Din menyakini Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan bisa pula mendukung Ganjar dan Erick maju ke Pilpres 2024.

Baca Juga: Pantauan Libur Lebaran di Kota Yogya, Kendaraan Padat Namun Lalu Lintas Terkendali

"Kan kata pengamat, KIB dipersiapkan untuk Ganjar-Erick, tetapi petanya sedikit bergeser karena PDIP mendeklarasikan duluan dukung Ganjar. Nah, ini tinggal dikonkretkan saja arah dukungannya," ujar dia.

Gus Din juga menyampaikan Zulkifli Hasan sangat yakin bahwa Erick akan diusung sebagai cawapres di Pilpres 2024. Hal itu, kata dia, terbukti dari Zulkifli Hasan yang sering mengajak Erick berkunjung ke basis PAN, baik itu dalam acara partai, senam massal, jalan sehat, maupun kegiatan partai.

"Ada simbiosis mutualisme kalau Erick Thohir jadi cawapres, dan PAN bisa mendongkrak perolehan suara dengan mengusungnya," ucap Gus Din.

Baca Juga: Tradisi Syawalan Bani, Menjalin Rasa Memiliki Keluarga Besar dan Saling Sapa

Ia menambahkan Erick menjadi salah satu figur cawapres yang dapat meraup suara pemilih yang berasal dari generasi Z dan milenial. Apabila, peluang itu di kelola dengan baik, Erick bisa mendongkrak suara PAN sebagai tiga besar pemenang Pemilu 2024.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. ***

Editor: Chaidir

Tags

Terkini

Terpopuler