Makna Mendalam dari Puisi Puasaku Karya Gus Nas

- 24 Maret 2023, 04:41 WIB
Gus Nas
Gus Nas /Foto : Dokumen

PUASAKU


Puasaku pemusnah nafsu
Lentera lapar penerang jiwa
Sekamus iman di abjad takwa

Tuhanku
Bergetar jiwaku memasuki mihrab ramadanMu
Mukmin yang rapuh
Muslim yang penuh keluh
Sanggupkah kulaparkan nafsuku?
Mampukan kudahagakan syahwatku?

Terlunta-lunta aku menggembalakan cinta
Cuaca buruk dimana-mana
Aku terbatuk-batuk mengutuk kantuk

Memuncaki tadarus rindu
Jantungku pecah
Darah dosaku mengalir
Aorta salahku membuncah
Alifbataku mabuk memeluk firmanMu

Memasuki mihrab _lailatul qadar_ dalam sujudku
Gerbang kejayaan membuka hijabnya
Akankah imanku mencapai puncak takwa?
Kapankah takwaku menggapai Cahaya?

Tuhanku
Aku gagal menemukan makrifat laparku
Pada sanak-saudara yang fakir dan papa
Aku tega membiarkan derita mereka
Pada tetangga yang miskin dan renta
Kubiarkan mataku kehilangan makna

Kuseret-seret kesengsaraan mereka dalam pongah aksara
Pada kedegilan diksi
Bahasa penyamun dalam dangkal puisi

Tuhanku
Kenyangkan cintaku dengan asam-garam keikhlasan
Agar sanggup dan rela berbagi
Dengan senampan puasa dan secangkir puisi
Hingga mabuk pada Ilahi

Halaman:

Editor: Mustofa W Hasyim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x