Network
DESK DIY - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam upayanya untuk meningkatkan daya saing logistik nasional, telah menekankan pentingnya kolaborasi yang lebih erat antara para pelaku usaha di bidang transportasi dan logistik. Dalam acara Musyawarah Nasional Ke-VII Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia/Indonesian Logistics & Forwarders Association (ALFI/ILFA) yang diadakan di Jakarta pada Senin (11/12), Budi Karya Sumadi menjelaskan pentingnya peran ALFI/ILFA dalam mengoptimalkan kinerja logistik.
"Saat ini, esensi dari keberadaan asosiasi seperti ALFI/ILFA ini adalah kolaborasi yang telah berjalan dengan baik. Harapan saya adalah agar asosiasi ini dapat memainkan peran yang optimal dalam terus meningkatkan kinerja dan produktivitas logistik nasional," ujar Menhub.
Baca Juga: Berdayakan Brand Lokal dan UMKM, Shopee Mendorong Kemajuan Ekonomi Digital Indonesia
Selain menggarisbawahi peran kolaboratif ALFI/ILFA, Menhub juga mengekspresikan harapannya agar asosiasi ini menjadi platform yang mendorong peningkatan profesionalisme dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor logistik. Dengan cara ini, diharapkan bahwa Indonesia akan lebih siap dalam menghadapi perubahan dan era digitalisasi di sektor kepelabuhanan.
Menteri juga turut mengundang para pelaku usaha untuk menjadikan ALFI/ILFA sebagai tempat untuk beradaptasi dengan perubahan global. "Dengan begitu, akan membuat Indonesia lebih tangguh dalam menghadapi tantangan global," tambahnya.
Baca Juga: 6.796 Kasus Baru Covid 19 Terdeteksi di Malaysia
Dalam konteks penurunan biaya logistik, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur yang massif telah menjadi salah satu faktor penentu. "Kondisi ekonomi dalam negeri yang cukup baik tahun ini juga menjadi bukti dari penurunan biaya logistik, dengan pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III-2023 mencapai angka 5,05% dan inflasi terkendali di bawah level 3%," jelas Bahlil.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat ALFI, Yukki Nugrahawan Hanafi, mengungkapkan jumlah perusahaan yang tergabung dalam ALFI/ILFA mencapai sekitar 4.133 perusahaan, tersebar di seluruh provinsi Indonesia dari Aceh hingga Papua.
