DESK DIY -- Setelah aliansi negara BRICS Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan yang kini bersiap membentuk mata uang baru, sebagai upaya mengurangi ketergantuan pada dolar AS dan Euro, kini Indonesia dan Korea Selatan juga melakukan hal sama.
Indonesia dan Korea Selatan juga berupaya mengurangi ketergantuan pada dolar AS dalam bentuk transaksi dagang dan akan menggunakan rupiah dan won.
Hal itu disepakati dalam pertemuan Bank Indonesia (BI) dan Bank of Korea, di sela-sela pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN+3 di Korea Selatan.
Baca Juga: 100 Mantan Politisi Partai Hanura Jatuhkan Hati ke PPP. Minggu Depan Ada Lagi Tokoh-Tokoh Lain
Kedua negara sepakat melakukan kerja sama dengan mendorong penggunaan mata uang lokal masing-masing negara dalam transaksi bilateral.
Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur Bank of Korea Rhee Chang Yong secara resmi menandatangani kesepakatan tersebut dalam bentuk nota kesepahaman antara dua negara. Kolaborasi ini menandai capaian penting dalam memperkuat kerja sama keuangan kedua negara.
Bank Indonesia (BI) dalam situsnya yang dikutip pada Selasa (2/5/2023), menyebut kesepakatan akan mendorong penggunaan mata uang lokal masing-masing negara dalam transaksi bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan, seperti transaksi berjalan (current account transaction), investasi langsung, dan transaksi ekonomi dan keuangan lainnya yang akan disepakati kedua otoritas.
Baca Juga: Tiga Jukir Ilegal Ditangkap Satgas Saber Pungli Solo