Network
DESK DIY - Gudeg basah dan kering adalah dua varian yang berbeda dari hidangan tradisional Jawa. Gudeg basah memiliki tekstur yang lebih berkuah dan lembut karena direbus dalam santan dan rempah-rempah lebih lama.
Sementara gudeg kering memiliki tekstur yang lebih padat dan kering karena direbus hingga kuahnya mengental dan hampir menguap sepenuhnya.
Kelebihan gudeg basah adalah teksturnya yang lembut dan berkuah, memberikan sensasi yang lezat dan menyegarkan. Rasa rempah yang meresap dalam kuahnya juga memberikan cita rasa yang kaya dan mendalam. Selain itu, gudeg basah biasanya disajikan dengan nasi, sehingga cocok untuk dinikmati sebagai hidangan utama dalam sebuah makanan yang lengkap.
Baca Juga: Libur Panjang di Yogyakarta Kerap Ada Aksi Tarif 'Nuthuk' oleh Oknum Juru Parkir
Kelebihan gudeg kering adalah teksturnya yang lebih padat dan kering, memberikan pengalaman mengunyah yang berbeda dan lebih mengenyangkan. Proses pengurangan kuah membuat rasa rempah lebih terkonsentrasi dan terasa lebih kaya. Gudeg kering juga seringkali disajikan dengan lontong atau ketupat, memberikan variasi dalam penyajian dan cita rasa yang unik.
Gudeg Basah
Berikut adalah resep untuk membuat gudeg basah:
Bahan-bahan:
- 500 gram nangka muda (potong-potong)
- 200 ml santan kental
- 2 lembar daun salam
- 2 batang serai (memarkan)
- 3 cm lengkuas (geprek)
- 5 butir telur rebus (optional)
- 2 sendok makan minyak goreng
- Garam secukupnya
- Gula secukupnya
- Air secukupnya
Bumbu Halus:
- 5 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 5 butir kemiri
- 2 cm jahe
- 3 cm kunyit
- 1 sendok teh ketumbar bubuk
- 1/2 sendok teh jinten bubuk
Baca Juga: Bakmi Jawa: Makanan Ikonik Yogyakarta. Simak Tempat Makan dan Resepnya
