Rempah Indonesia Mendunia Jadi Sumber Devisa Negara

- 17 Januari 2024, 14:05 WIB
Rempah-rempah Indonesia Mendunia
Rempah-rempah Indonesia Mendunia /

DESK DIY - Indonesia, yang terkenal sebagai negeri yang menyimpan kekayaan rempah-rempah, tidak hanya menawarkan kelezatan dalam masakan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi interaksi budaya dan kesehatan masyarakat. Menurut Negeri Rempah Foundation, lebih dari 400 jenis rempah tersebar di seluruh dunia, dan Indonesia, dengan koleksi 275 jenis rempahnya, telah menjadi pusatnya sejak abad ke-15.

Rempah-rempah seperti lada, vanila, kayu manis, cengkeh, pala, kapulaga, jahe, dan kunyit dari Indonesia telah berhasil memikat pasar global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan signifikan dalam volume ekspor rempah-rempah hingga November 2023, mencapai 148,22 ribu ton, naik 29,77% dibanding tahun sebelumnya, dengan total nilai ekspor sebesar USD564,12 juta.

Meskipun terdapat penurunan 4,16% dalam nilai ekspor, ini tidak mengurangi permintaan global terhadap rempah-rempah Indonesia. Negara-negara seperti Tiongkok, Amerika Serikat, India, Vietnam, dan Belanda tetap menjadi tujuan utama ekspor rempah-rempah. Selain itu, peningkatan ekspor tertinggi dicatat ke negara-negara seperti Bangladesh, Pakistan, Tiongkok, India, dan Peru.

Baca Juga: Manfaat Mandi Pakai Air Dingin: Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan

"Pada masa awal pandemi COVID-19, kesadaran akan kesehatan meningkat. Rempah-rempah bukan hanya bumbu, tetapi juga bahan baku untuk herba dan obat lokal yang mendukung sistem imunitas tubuh," ungkap Rini Satriani, Kepala Divisi Riset dan Pengembangan LPEI.

Rempah-rempah seperti pala, lawang, dan kapulaga tidak hanya berperan dalam industri makanan dan kosmetik tetapi juga memiliki manfaat kesehatan. Adas, ketumbar, dan jintan, misalnya, terbukti memiliki manfaat mulai dari merawat kesehatan perut hingga menjaga kadar gula darah dan mengurangi kolesterol jahat.

Meskipun beberapa rempah mengalami penurunan permintaan, seperti pala, lawang, kapulaga, lada, dan kayu manis, sejumlah rempah seperti cengkeh tumbuh 61,03% (YoY), adas, ketumbar, jinten tumbuh 81,55%, dan jahe, kunyit, dan rempah lainnya tumbuh 139,47% (YoY).

Rini menekankan, "Meskipun beberapa rempah mengalami penurunan permintaan, ada pula yang tumbuh positif, seperti cengkeh dan rempah-rempah lainnya."

Halaman:

Editor: Galuh Candra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x