Network
DESK DIY, Yogya -- Empat belas penyair Yogya kelahiran tahun 1950an bermaksud menghembuskan angin segar musim semi sastra Yogya dengan menerbitkan kumpulan puisi berjudul "Jalan Puisi".
Mereka adalah Fauzi Absal, Landung Simatupang, Sutirnan Eka Ardhana,. Jabrohim, Emha Ainun Nadjib, Marjudin Suaeb, Mustofa W Hasyim, Simon Hate, Darwis Khudori, Wadi Maharif, Suminto A Sayuti, Krisna Miharja, Enes Pribadi dan Ons Untoro.
Buku yang diterbitkan oleh Tonggak Pustaka ini akan diluncurkan pada 17 Juni di Museum Sandi Kotabaru Yogyakarta.
Baca Juga: Dosen UGM Sebut Pembangunan IKN Ancam Paru-paru Dunia
Para penyair tersebut selama puluhan tahun dalam hidupnya selalu setia menulis puisi, dan puisi yang terkumpul dalam antologi ini relatif termasuk segar karena ditulis tahun tahun belakangan ini.
Meski media cetak mengalami musim gugur karena pandemi dan kalah dengan media online, para penyair yang termasuk generasi Pitung berusia tujuh puluhan dan termasuk sweet generation alias berumur sewidak tahunan atau enam puluh tahun tidak ikut ikutan memasuki musim gugur media cetak.
Kehadiran mereka dengan menerbitkan kumpulan puisi "Jalan Puisi" ini justru dimaksud untuk menghembuskan angin segar musim semi sastra Yogya yang agaknya dimulai tahun 2023 ini.
Baca Juga: Model dan Pejabat Beraksi di Batik Fashion Beach Pantai Sepanjang Gunungkidul
Bagaimana asyiknya puisi para simbah dan pakde ini bisa dinikmati dengan membaca bukunya. Para pecinta sastra di Yogya atau di mana pin berada bisa menghadiri peluncuran Buku ini. Bahkan bisa memesan buku ini lewat pola pre order. ***
