Network
DESK DIY -- Sebanyak 30 dalang cilik yang masih pelajar di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) mengikuti Festival Dalang Cilik (FDC) yang digelar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Para dalang cilik ini beraksi di festival dengan mendepat penilaian dewan juri senior, yaitu Prof Suminto A Sayuti (Fakultas Bahasa dan Seni UNY), Udreka MSn (ISI Yogyakarta) serta Blasius Subono MSn (alumni dosen ISI Surakarta).
Dari 30 peserta dalang cilik terdiri dari 15 peserta usia SMP dan 15 peserta usia SD. Adapun 6 kriteria yang dinilai yaitu pemilihan lakon, antawacana, cerita, sabetan, iringan dan penyajian. Antawacana adalah percakapan pada pentas wayang yang berupa dialog, atau bahasa isyarat lainnya.
Baca Juga: Penataan Jalur Sumbu Filosofi, Teras Malioboro 1 dan 2 akan Digabung
Dari 30 peserta yang mengikuti festival ini Jawa Timur mengirim 4 peserta, Jawa Tengah 7 peserta dan DIY 19 peserta. Peserta termuda adalah R Bagaskara Manjer Kawuryan dari Sanggar Nguri Budaya yang masih duduk di kelas 2 SD.
Berbusana biru dengan kain jarik anak tersebut duduk bersila. Tangannya mulai memegang gunungan tanda acara akan dimulai. Alunan gending gamelan menggema dan suara mungilnya mulai mementaskan lakon ‘Mahayodha Abimanyu’. Inilah adegan dalam pentas Festival Dalang Cilik (FDC) 2023 yang digelar oleh Fakultas Bahasa Seni dan Budaya (FBSB) dalam rangka dies natalis ke-59 UNY.
Dalang cilik bernama Daneswara Satya Swandaru tersebut adalah salah satu peserta FDC yang berasal dari Klaten. Siswa kelas 5 SD Kanisius 2 Wonosari itu sudah sejak lama tertarik dengan dunia wayang. Di bawah bimbingan sanggar Pengalasan Wiladeg pimpinan Slamet Haryadi, warga Nogosari Bandung Playen Gunungkidul itu menekuni kesenian tradisional ini.
Baca Juga: Indonesia Juara Umum Esports SEA Games 2023, Posisi Klasemen Medali Ranking 3
