Kondisi Bahasa Daerah Tidak Sedang Baik-Baik Saja

- 13 Maret 2023, 20:14 WIB
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, E Aminudin Aziz.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, E Aminudin Aziz. /Fito : tangkapan layar jitv

DESK DIY, Yogya -- Kondisi bahasa daerah di Indonesia tidak sedang baik-baik saja. Selalu terjadi penurunan jumlah penutur bahasa daerah.

Dari 718 bahasa daerah bisa dibagi menjadi kelompok bahasa daerah yang masih aman, mendekati krisis dan ada yang terancam kepunahan.

Oleh karena itu pihak Badan Bahasa tahun ini menargetkan 52 bahasa di 17 propinsi yang menjadi sasaran revitalisasi, termasuk bahasa Jawa.

Baca Juga: Daihatsu Ayla Platform Baru Berbasis DNGA, Efisiensi Bahan Bakar Lebih Baik

Demikian dikatakan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, E Aminudin Aziz dalam seminar nasional "Hari Bahasa Ibu" di pendapa Kraton Kilen Kraton Kasultanan Yogyakarta, Senin (13/3/2023).

Menurut Aminudin, sasaran revitalisadi bahasa daerah adalah kelompok sasaran anak-anak milenial, mereka yang duduk di SD dan SMP. Bahkan direncanakan, untuk murid kelas satu sampai tiga SD akan menggunakan bahasa pengantar bahasa daerah.

Bahasa daerah yang kalau dipergunakan di rumah menjadi bahasa ibu menjadi bahasa yang paling dikenali anak anak. Hanya masalahnya untuk SD di Yogyakarta tidak semua guru bisa mengajar bahasa Jawa. Ketika mereka kuliah di PGSD misalnya, mereka tidak berasal dari suku Jawa atau berasal dari suku Jawa tetapi penempatan di sekolah adalah sebagai guru kelas, bukan guru bahasa.

Baca Juga: Lezatnya Bandeng Bakar Tanpa Duri Nan Empuk dan Bumbu Meresap

Sementara itu, GKR Hemas selaku Ketua PKK DIY dalam saat membuka acara menjelaskan pentingnya anak anak belajar bahasa ibu dan bahasa daerah. Ini bisa membentuk karakter anak. Anak yang lembut hatinya dan berkarakter santun.

Halaman:

Editor: Mustofa W Hasyim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x