Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang krisis pangan dan mendorong aksi kolektif untuk mengatasinya.
Sebagai individu, lanjut nasruddin, kita juga bisa berperan dalam mengatasi krisis ini dengan mengurangi konsumsi pangan dan menghindari pemborosan makanan.
Baca Juga: Lebaran, Luberan, Leburan, dan Laburan dalam Sepotong Ketupat
Mendukung organisasi dan gerakan yang bekerja untuk mengatasi krisis pangan. Mengadvokasi kebijakan yang mendukung keadilan pangan dan kelestarian lingkungan.
Menurutnya, krisis pangan dan kelaparan adalah masalah yang kompleks dan membutuhkan solusi yang komprehensif. Hanya dengan kerjasama dan solidaritas global, kita dapat mengatasi krisis ini dan membangun masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua.
"Marilah kita bersama-sama bahu membahu untuk mewujudkan dunia yang bebas dari kelaparan dan kekurangan pangan," katanya
Baca Juga: Kapolda Metro Jaya : Takbiran di Masjid Lebih Khusyuk
Dikatajan, keadilan pangan adalah hak asasi manusia yang fundamental. Setiap orang berhak untuk mendapatkan akses terhadap makanan yang cukup dan bergizi, tanpa diskriminasi. Namun, kenyataannya, masih banyak orang di dunia ini yang mengalami kelaparan dan kekurangan gizi.
Menurut data dari FAO, pada tahun 2020, sekitar 811 juta orang di dunia tidak memiliki cukup makanan untuk dimakan. Dan sekitar 2 miliar orang mengalami kerawanan pangan moderat atau parah.
"Kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan. Kita semua harus bahu-membahu untuk mewujudkan keadilan pangan bagi semua," tegas Gus Nas