“Harapannya dari kegiatan ini terjadi upaya masyarakat untuk meningkatkan homestay-homestay yang perlu disiapkan karena akomodasi wisata masih kurang. Agar lama tinggal wisatawan di Bantul ini bertambah, jadi wisatanya di Bantul, belanjanya di Bantul, dan tinggalnya atau nginepnya juga di Bantul agar dampak wisatawan dapat betul-betul dirasakan masyarakat,” tutur Kwintarto.
Di setiap destinasi yang dikunjungi, pengelola wisata menyambut dengan kearifan lokalnya, seperti kesenian karawitan, tari tradisional, gejog lesung dan suguhan kuliner tradisional dari desa tersebut, seperti thiwul, peyek, apem, sayur, dan keripik pelepah pisang. ***