Warga Yogyakarta Antusias Beli Sembako di Operasi Pasar Murah

- 29 Februari 2024, 17:41 WIB
Antrean warga di Operasi Pasar Murah.
Antrean warga di Operasi Pasar Murah. /Foto : Pemkot Yogyakarta

DESK DIY - Ratusan masyarakat terpantau berbondong-bondong mendatangi Kantor Kemantren (Kecamatan) Umbulharjo, Kamis 29 Februari 2024, dalam kegiatan Operasi Pasar Murah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta yang bekerja sama dengan Bulog Divisi Regional DIY dan Toko Lestari.

Masyarakat begitu antusias mengantre mendapatkan bahan pangan dengan harga yang lebih terjangkau dibanding harga pasar.

Salah satu masyarakat dari Kelurahan Pandeyan, Dyah Anisa mengaku datang sejak pukul 06.30 untuk mengambil nomor antrian. Pada kesempatan ini, pihaknya memborong bahan pangan beras, gula pasir, minyak goreng dan telur.

Baca Juga: Dampak Pandemi dan Relokasi PKL Malioboro, Koperasi PPKLY Defisit dan Utang Anggota tak Tertagih

“Datang dari jam setengah tujuh pagi baru dapat jam sembilan, tapi ini bagus ya. Warga jadi mendapat kepastian ketersediaan barangnya walaupun masih dibatasi untuk pembeliannya,” ujarnya.

Menurutnya, program Operasi Pasar Murah sangat membantu warga di tengah harga sembako yang semakin naik. Pihaknya juga berharap, program seperti ini bisa lebih sering diadakan.

“Programnya sangat membantu dan kalau bisa lebih sering dilakukan, kemudian disyaratkan menunjukkan KTP ini sangat bagus ya karena yang dapat stok barangnya jelas warga sini,” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh warga Maya Selvia, program operasi pasar murah ini sangat membantu menekan pengeluaran. Pihaknya berharap, pemerintah mampu mengendalikan kestabilan harga bahan pangan di pasaran.

Baca Juga: Catat! 4-17 Maret Polres Bantul Gelar Operasi Keselamatan Progo 2024

“Harapannya semoga pemerintah bisa menekan kembali harga bahan pangan terutama beras dan telur yang setiap hari semakin mahal, kalau harganya naik turun lebih cenderung naik terus kan sangat mengkhawatirkan. Kalau bisa harganya jadi seragam semua antara satu tokot dengan toko lainnya,” ungkapnya.

Kali ini, selain membeli beras pihaknya juga membeli minyak goreng dan telur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar Operasi Pasar Murah di seluruh kemantren se-Kota Yogyakarta telah dimulai sejak 26 Februari 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan khususnya komoditas beras yang terus meningkat.

Menurut Kepada Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Sri Riswanti antusiasme masyarakat di Kemantren Umbulharjo dengan adanya program operasi pasar murah dirasa paling tinggi dibanding kemantren-kemantren sebelumnya.

Baca Juga: Dipamerkan di Inacraft 2024, Wibowo Menyulap Rami Jadi Kain Batik

“Saya rasa disini animonya paling tinggi karena memang Kemantren Umbuharjo ini kemantren dengan kelurahan terbanyak yaitu ada tujuh dan baru jam sembilan sudah ada 450 lebih antrian,  kemungkinan akan tembus lebih diatas 500 warga yang ingin membeli,” ujarnya.

Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Bulog Divisi Regional DIY dan Toko Lestari sebagai Distributor Sembako. Bahan pangan yang disediakan antara lain beras, gula pasir, minyak goreng, tepung beras, tepung terigu, telur ayam, bawang putih, aneka frozen food. 

“Untuk stok beras SPHP dari bulog ada dua ton, selain jenis itu ada enam ton ini bersamaan dengan Toko Lestari ya, jadi total stok yang kami siapkan untuk Kemantren Umbulharjo ada delapan ton,” ungkap Riswanti.

Untuk harga beras SPHP dijual dengan harga Rp 51.000, beras premium Bulog Rp 68.000, berat premium sawah Jingga dibanderol harga Rp 74.000. Sementara untuk telur dibanderol Rp 28.000, gula pasir di rata-rata Rp 15.000, minyak goreng dengan merk Fortune dengan harga Rp15.000.

Baca Juga: Bawaslu Ungkap KPU Tak Lakukan PSU Sesuai Rekomendasi

Kalau kami melihat setelah empat hari operasi pasar murah memang intensitas pembelian menurun karena warga sudah belanja di Kemantran tetapi kan yang dibeli di hari pasar murah juga tidak mencukupi kebutuhan untuk waktu yang lama sehingga kami berharap pasar juga bisa bersinergi dengan kebijakan tentang harga beras,” kata Riswanti.

Pihaknya mengatakan Dinas Perdagangan juga memberikan subsidi kepada pedagang pasar, sehingga dengan adanya subsidi sebesar Rp 2000 per kg mampu menekan harga beras di pasaran. 

“Subsidi yang diberikan untuk operasi pasar murah kemantren dan pasar ini sama ya, dan nominal subsidi ini mungkin berbeda dengan daerah lain karena tergantung dengan daerah masing-masing. Harapannya semoga harga beras bisa segera turun, panen raya bisa segera dilaksanakan sehingga harga beras bisa cepat dikendalikan dan kembali normal,” tambahnya. ***

Editor: Chaidir

Sumber: Pemkot Yogyakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah