Politik Nyufi Pak AR Fakhruddin yang Menyelamatkan Muhammadiyah

- 28 Mei 2023, 14:34 WIB
AR Fakhriddin
AR Fakhriddin /Foto : Istimewa

DESK DIY -- Pak AR Fakhruddin memimpin Muhammadiyah di zaman sulit. Ketika Orde Baru sedang mengonsolidasikan kekuasaan sampai kemudian menguat menjadi penentu arah negara, arah pemerintah dan arah masyarakat.

Muhammadiyah sebagai kekuatan masyarakat sipil pun diharapkan manut atau menurut arah kebijakan yang digariskan Orde Baru. Kebijakan mengendalikan politik nasional agar stabil sehingga pembangunan ekonomi berjalan lancar.

Orde Baru memformat ulang lambaga politik formal menjadi tiga kekuatan politik. Dua partai politik dan satu golongan fungsional yang disebut Golongan Karya. Golkar mengaku tidak memiliki ideologi politik yang khas sebagaimana dua partai (agama dan nasionalisme). Ideologinya ya Pancasila dan pembangunanisme.

Baca Juga: Jalan Jagalan Purwokinanti Pakualaman Pusat Kuliner Unik

Dalam kenyataan, meski Golkar mengaku dan mengampanyekan diri sebagai bukan partai politik, dia ikut Pemilu dan bobot politiknya melebihi bobot politik partai politik. Sebab dalam keluarga besar Golkar berkumpul elemen birokrasi, militer dan kelompok profesi.

Dalam sebuah kampanye pemilu, dengan cerdik golongan politik ini membuat narasi bahwa orang orang yang berbuat nyata yaitu orang yang berkarya konkret memilih golongan politik ini.

Disitu tertulis semua kelompok profesi memilih dia. Pekerja, guru, dokter, pedagang, nelayan, petani dan masih banyak lagi semua memilih golongan politik ini. Akibatnya dua partai politik yang ada kehabisan tema dan tidak punya narasi untuk mengampanyekan diri sebagai kelompok politik yang berkarya nyata.

Baca Juga: Gumregah Culture Festival 2023 Tampilkan Parade Jathilan

Yang dilakukan yang mengolah isyu Isyu agama sebagai pendukung pembangunan dan isu-isu nasionalisme sebagai pendukung pembangunan. Yang disuarakan tampak abstrak, sedang yang disuarakan oleh golongan politik itu tampak konkret. Golongan politik menjadi kaya tema kampanye dan partai politik menjadi miskin tema kampanye.

Halaman:

Editor: Mustofa W Hasyim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x